Anjing Itu Temanku
PASTIKAN SELALU BERSIH & AMAN
Ketika Anda memutuskan untuk tetap memelihara anjing saat punya anak, orang-orang terdekat mungkin akan mengkhawatirkan masalah kebersihan dan keamanan. Karena itu, perhatikan hal-hal berikut, ya, Ma:
- Jangan biarkan anjing Anda menjilat wajah si kecil setidaknya selama beberapa bulan pertama, karena bakteri dalam air liur anjing berisiko membuat bayi infeksi.
- Jangan pernah meninggalkan bayi bersama anjing tanpa pengawasan orang dewasa. Bahkan, jika perlu, ada setidaknya 2 orang dewasa – 1 untuk mengawasi bayi dan yang lain untuk mengontrol anjing jika sewaktu-waktu anak perlu dibawa keluar dengan cepat (dan tenang, tentu saja!).
- Konsultasikan ke dokter hewan maupun dokter anak mengenai masalah kesehatan yang mungkin terjadi, terutama pada anak Anda. Biasanya, jika sudah memelihara anjing sejak kecil, tubuh Anda sudah memiliki kekebalan terhadap alergi, yang juga akan dimiliki oleh bayi Anda. Menurut Natalie Epton, dokter spesialis anak dan neonatologist di International Paediatric Clinic, memiliki bayi dan hewan peliharaan yang hidup di bawah satu atap justru bisa mengurangi jumlah infeksi saluran pernapasan dan telinga dalam tahun pertama hidup si kecil. Namun, hal tersebut tidak bisa diterapkan pada anak yang memiliki kecenderungan alergi. Jika Anda tidak memiliki anjing, jangan sengaja membeli anjing hanya supaya si kecil berkurang risiko alerginya, ya. Tetapi, bila Anda terbiasa memiliki anjing, tak perlu terlalu khawatir tentang kemungkinan penyebaran penyakit pada bayi Anda.
PERSIAPKAN ANJING ANDA
Tinggal menghitung hari sebelum si kecil lahir. Selain mempersiapkan kebutuhan calon bayi, Mama juga harus melatih anjing kesayangan, antara lain:
Tinggal menghitung hari sebelum si kecil lahir. Selain mempersiapkan kebutuhan calon bayi, Mama juga harus melatih anjing kesayangan, antara lain:
- BERMAIN PERAN. Berpura-pura bayi Anda telah lahir sehingga anjing Anda harus bersikap baik saat berada di dekat si kecil. Atau, ajak anjing berjalan-jalan sambil mendorong stroller yang berisi boneka bayi. Beri pujian atau makanan jika ia bersikap baik. Hindari memarahi anjing Anda jika ia tidak mau mendengarkan perintah. Hal tersebut malah akan membuat si anjing semakin merasa cemas.
- MENDENGARKAN PERINTAH. Sebaiknya Anda memastikan bahwa anjing Anda mengetahui dan mengikuti perintah dengan baik. Yang terpenting adalah perintah untuk duduk dan diam. Pastikan juga ia datang ketika dipanggil, bersedia disentuh dengan lembut di setiap bagian tubuhnya, tidak melonjak-lonjak heboh saat menyapa orang, serta bisa berjalan dengan tali longgar tanpa perlu ditarik. Setiap anggota keluarga di rumah juga harus memberi instruksi dengan bahasa yang sama agar anjing tidak bingung.
- LAKUKAN RUTINITAS. Atur rutinitas baru bagi anjing Anda agar ia tahu kapan waktu untuk bermain, makan, atau berjalan-jalan. Lakukan rutinitas baru ini tepat waktu sesuai jadwal. Siapkan juga area khusus untuknya—terpisah terpisah dari ruangan Anda—yang dilengkapi tempat untuk tidur, mainan favoritnya, serta makanan dan air minum yang mudah diakses oleh anjing Anda sewaktu-waktu.
JIKA TIDAK BERHASIL…
Anda mungkin sudah berusaha sekuat tenaga untuk tetap mempertahankan peliharaan kesayangan Anda. Namun, karena suatu alasan – entah karena tak memiliki waktu luang untuk merawat si anjing atau karena si kecil alergi bulu anjing – sepertinya tidak memungkinkan untuk memiliki anjing dan bayi di bawah atap yang sama. Mayke menyarankan hal berikut:
Anda mungkin sudah berusaha sekuat tenaga untuk tetap mempertahankan peliharaan kesayangan Anda. Namun, karena suatu alasan – entah karena tak memiliki waktu luang untuk merawat si anjing atau karena si kecil alergi bulu anjing – sepertinya tidak memungkinkan untuk memiliki anjing dan bayi di bawah atap yang sama. Mayke menyarankan hal berikut:
- PERHATIKAN KEAMANAN SI KECIL. Tentunya, anak harus menjadi prioritas. Misalnya, jika ia alergi, mungkin Anda tetap bisa memelihara anjing, namun tidak tidur bersamanya. Kebersihan rumah juga harus benar-benar dijaga.
- SERAHKAN PADA PENGAYOM ATAU PIHAK YANG BERSEDIA MENGADOPSI. Jika Anda tak mampu merawat anjing karena tak memiliki waktu luang atau anjing Anda berubah perilaku menjadi agresif akibat kurang perhatian, lebih baik ia diurus pihak lain.
- CARI TAHU LATAR BELAKANG SI PENGADOPSI. Karena kedekatan hubungan Anda dengan si anjing, tentu Anda menginginkan si pengadopsi adalah orang yang benar-benar baik, pencinta hewan, dan bisa merawatnya.
- SESEKALI KUNJUNGI. Rasanya memang berat untuk melepas binatang peliharaan yang telah kita rawat selama bertahun-tahun. Bila ia diadopsi oleh orang yang Anda kenal dekat, sesekali tetaplah mengunjunginya untuk melepas rindu.(DEN)
Foto: 123RF
Baca juga:
Pertolongan Pertama Anak Terluka Akibat Gigitan Anjing Peliharaan
Hewan Peliharaan Terbukti Sehatkan Bayi
Bila Hewan Peliharaan Anak Hilang