Alasan Tak Perlu Jadi Supermom
Sebagai mama bekerja, Anda juga dipenuhi dengan jadwal mengurus segala keperluan rumah tangga. Tidak perlu menjadi sempurna, Ma. Anda bukan supermom. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa mama yang bekerja dan bersikap seakan ia adalah supermom, lebih mungkin mengalami depresi daripada mereka yang menjalaninya dengan santai.
Merasa harus mewujudkan makan malam setiap hari dengan menu yang sempurna?
Tidak apa-apa, jika: Sesekali si kecil hanya menginginkan sereal untuk menu makannya.
“Dunia tidak akan berakhir jika Anda mengubah menu dan rutinitas yang sudah ada selama ini, kok," ujar Dana Dorfman, Ph.D., family psychoterapist di New York. Terlalu banyak tekanan juga bisa menyebabkan anak stres, lho, Ma.
Merasa bahwa rumah harus selalu dalam keadaan bersih
Tidak apa-apa, jika: Anak-anak membuat beberapa kekacauan di sana-sini. “Selalu melarangnya bermain demi rumah yang terjaga rapi bisa menghambat kreativitasnya, lho,” ujar Dorfman. Biarkan diri Anda lega dengan membuat daftar ala Anda sendiri tentang tempat mana saja yang harus berada dalam keadaan bersih dan rapi. Misalnya, asal rumah aman dan meja dapur sudah bersih, silakan istirahat.
Merasa harus hadir dalam setiap acara anak Anda
Tidak apa-apa, jika: Anda berbagi peran dengan suami, atau kakek dan nenek. Anda tidak punya kemampuan membelah diri dan bisa hadir di semua acaranya, kan? "Selalu hadir di setiap acaranya, belum tentu membuatnya merasa bahwa Anda adalah orang tua yang baik dan perhatian," ujar Dorfman. Momen saat ia bisa melihat kehadiran Anda, akan lebih baik daripada Anda hadir dan menyaksikannya dalam turnamen bola
Merasa harus menghadiri semua undangan pesta kebun, arisan, pertemuan keluarga, makan malam bersama, atau ulang tahun
Tidak apa-apa, jika: Anda mengatakan tidak. Tetapkan satu atau dua momen yang bisa Anda ikuti tiap bulannya. Dengan adanya jadwal rutin, Anda bisa mengatur kapan anak harus dititipkan karena Anda tidak bisa membawanya turut serta.