Waspada Dampak Berat Badan Berkurang pada Anak
Setelah melahirkan, tentu setiap ibu menginginkan anaknya memiliki masa depan terbaik. Maka ibu perlu memastikan agar tumbuh kembang anak sesuai dengan tahap pertumbuhan pada usianya. Sayangnya masih banyak ibu yang kurang memahami bahwa dalam masa pertumbuhan, anak rentan terhadap berbagai gangguan kesehatan, salah satunya adalah berat badan kurang (underweight).
Ini terlihat dari data Riskesdar 2013 yang menunjukan berat badan kurang masyarakat Indonesia yang cenderung naik dari 18,4% pada 2007 menjadi 19,6 pada 2013. Tak hanya itu, data penilaian status gizi di 2015 pun menunjukan angka 18,8 yang terdiri dari 3,9 gizi buruk dan 14,9% gizi kurang.
Kondisi ini tentu mengkhawatirkan. Menurut Dr. dr. Ahmad Suryawan. Sp. A(K), Dokter Spesialis Konsultan Tumbuh Kembang – Pediatri Sosial, yang akrab dipanggil dr. Wawan, mengatakan “Para Mama perlu waspada terhadap masalah berat badan di bawah normal pada anak. Berat Badan Kurang merupakan salah satu permasalahan pertumbuhan yang mengacu terhadap berat badan dan umur.”
“Salah satu cara yang bisa dilakukan orangtua adalah memantau dan memonitor berat badan anak setiap bulan. Dari sini akan terlihat, apakah kurvanya lebih tinggi atau lebih rendah dari normal,” ucapnya saat ditemui dalam diskusi media Waspada Berat Badan Kurang demi Masa Depan si Kecil di D.Lab by SMDV, Jakarta (26/4).
Baca juga: Berat Badan Anak, Underwight atau Overweight?
Pada kesempatan sama, Dr. Yoga Devaera Sp. A(K), Spesialis Anak Konsultan Nutrisi dan Penyakit Metabolik juga memaparkan “Kasus berat badan kurang memang berbeda-beda karena adanya beragam faktor yang mempengaruhi sejak masa sebelum kelahiran hingga pasca-kelahiran. Seperti asupan nutrisi, aktivitas fisik, gangguan metabolik/penyakit tertentu, serta pengaruh genetik/keturunan, hingga faktor tidak langsung seperti lingkungan dan sosio-ekonomi.”
Dr. Wawan menegaskan, “Hati-hati, kalau anak kekurangan berat badan di bawah usia dua tahun dan tidak ditangani dengan baik, bisa mempengaruhi masa depannya. Maka setiap ibu dianjurkan untuk aktif berkunjung ke pusat pelayanan kesehatan seperti Posyandu, Puskesmas, klinik khusus ibu dan anak, hingga rumah sakit.”
Jangan anggap sepele jika anak dirasa terlihat sangat kurus, berat badannya tak kunjung naik, apalagi jika ia terlihat lemah secara fisik. Mama dapat dengan mudah melakukan pemantauan terhadap berat badan si kecil dari sekarang melalui website www.cekberatanak.id.
(IRMA)
Baca juga: Kebiasaan Ini Bisa Jaga Berat Badan Anak
Ini terlihat dari data Riskesdar 2013 yang menunjukan berat badan kurang masyarakat Indonesia yang cenderung naik dari 18,4% pada 2007 menjadi 19,6 pada 2013. Tak hanya itu, data penilaian status gizi di 2015 pun menunjukan angka 18,8 yang terdiri dari 3,9 gizi buruk dan 14,9% gizi kurang.
Kondisi ini tentu mengkhawatirkan. Menurut Dr. dr. Ahmad Suryawan. Sp. A(K), Dokter Spesialis Konsultan Tumbuh Kembang – Pediatri Sosial, yang akrab dipanggil dr. Wawan, mengatakan “Para Mama perlu waspada terhadap masalah berat badan di bawah normal pada anak. Berat Badan Kurang merupakan salah satu permasalahan pertumbuhan yang mengacu terhadap berat badan dan umur.”
“Salah satu cara yang bisa dilakukan orangtua adalah memantau dan memonitor berat badan anak setiap bulan. Dari sini akan terlihat, apakah kurvanya lebih tinggi atau lebih rendah dari normal,” ucapnya saat ditemui dalam diskusi media Waspada Berat Badan Kurang demi Masa Depan si Kecil di D.Lab by SMDV, Jakarta (26/4).
Baca juga: Berat Badan Anak, Underwight atau Overweight?
Pada kesempatan sama, Dr. Yoga Devaera Sp. A(K), Spesialis Anak Konsultan Nutrisi dan Penyakit Metabolik juga memaparkan “Kasus berat badan kurang memang berbeda-beda karena adanya beragam faktor yang mempengaruhi sejak masa sebelum kelahiran hingga pasca-kelahiran. Seperti asupan nutrisi, aktivitas fisik, gangguan metabolik/penyakit tertentu, serta pengaruh genetik/keturunan, hingga faktor tidak langsung seperti lingkungan dan sosio-ekonomi.”
Dr. Wawan menegaskan, “Hati-hati, kalau anak kekurangan berat badan di bawah usia dua tahun dan tidak ditangani dengan baik, bisa mempengaruhi masa depannya. Maka setiap ibu dianjurkan untuk aktif berkunjung ke pusat pelayanan kesehatan seperti Posyandu, Puskesmas, klinik khusus ibu dan anak, hingga rumah sakit.”
Jangan anggap sepele jika anak dirasa terlihat sangat kurus, berat badannya tak kunjung naik, apalagi jika ia terlihat lemah secara fisik. Mama dapat dengan mudah melakukan pemantauan terhadap berat badan si kecil dari sekarang melalui website www.cekberatanak.id.
(IRMA)
Baca juga: Kebiasaan Ini Bisa Jaga Berat Badan Anak