Menjaga Bayi Agar Tetap Sehat
Saat dilahirkan, bayi umumnya cukup terlindungi dari penyakit berkat antibody yang ‘diwariskan’ mamanya lewat plasenta dan ASI. Sayangnya antibody tersebut berangsur-angsur surut kekuatannya setelah 6 bulan dan karena sistem kekebalan tubuhnya masih ‘lugu’ dan masih beradaptasi dengan ancaman dari lingkungan sekitar, maka anak jadi sering sakit.
Di usia 6 bulan ke atas, kemungkinan besar bayi Anda juga sudah lebih sering berinteraksi dengan anak-anak serta orang dewasa lain, serta mulai makan makanan pendamping ASI, itu artinya ia lebih rentan terpapar kuman-kuman penyebab penyakit.
Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk menjaga kesehatan si kecil saat ‘pergaulannya’ kian luas:
• Yang pasti, pastikan asupan gizinya cukup dan seimbang. Masukkan aneka sayur dan buah-buahan dalam menu hariannya untuk meningkatkan antioksidan yang akan membantu kekebalan tubuhnya.
• Kalau Anda menyusui, teruskan pemberian ASI hingga si kecil berusia dua tahun. ASI mengandung semua nutrisi dan antibodi yang berperan sangat penting dalam memperkuat sistem imunitas tubuh anak.
• Jangan pernah meremehkan kebersihan. Bersihkan botol susu dan alat makannya dengan seksama dan pastikan kebersihan tetap terjaga saat Anda menyiapkan makan anak.
• Hindarkan anak dari tempat-tempat umum di mana banyak sekali orang berkumpul. Dengan begitu banyaknya orang yang entah membawa kuman apa saja, akan susah untuk melindungi diri dari kuman-kuman berukuran mikroskopis yang beterbangan di udara dan terhirup melalui pernapasan. Kalau Anda harus membawa anak ke area publik yang ramai, usahakan agar ia tetap berada dalam stroller atau gendongan Anda. Itu untuk menghindari kemungkinan cubitan atau sentuhan gemas orang lain terhadap bayi Anda, juga untuk mengurangi kontak anak dengan benda-benda di tempat umum yang mungkin jadi tempat hinggapnya kuman.
• Imunisasi terbukti sangat membantu dalam pencegahan penyakit. Jadi pastikan imunisasinya lengkap sesuai jadwal.