Kenali Gumoh Tak Wajar pada Anak
Masih ingat gumoh? Iya hampir semua bayi pernah mengalami gumoh, yang dalam istilah kedokteran disebut dengan reflux/regurgitasi, yaitu adanya aliran balik dari lambung ke kerongkongan atau mulut bayi/anak. Cairan ini dapat berwarna putih yaitu berupa susu, atau dapat pula berupa makanan pada bayi yang sudah mendapat makanan tambahan, maupun kekuningan bila gumoh terjadi berlebihan.
Pada bayi kurang dari 6 bulan, reflux ini masih dianggap normal karena belum sempurnanya otot-otot yang berfungsi sebagai katup penghalang aliran balik dari lambung ke kerongkongan. Namun, bila reflux/gumoh ini terjadi berlebihan dan menetap lebih dari 6 bulan serta menyebabkan berat badan si kecil sulit naik, maka orang tua harus cepat-cepat mencari pertolongan dokter anak agar proses ini tidak berkepanjangan yang akan menyebabkan peradangan pada kerongkongan si kecil. Bila sudah terjadi peradangan, gejala yang timbul adalah kesulitan makan, atau bayi/anak menolak makan. Hal ini disebut Gastro-oesophageal Refl ux (GERD/GORD), biasanya terlihat dari gejala-gejala berikut:
- Keluhan nyeri di perut atau dada terasa panas.
- Radang pada kerongkongan, yang disebut esofagitis.
- Kesulitan makan, mulai dari mengemut makanan di mulut, makan lebih lama dari biasanya serta menolak makan.
- Anak mengalami penurunan nafsu makan dan berat badan
- Gumoh dan tersedak pada malam hari, batuk berulang, sering cegukan, dan mulut terasa asam.
Diagnosis:
Pengukuran keasaman (pH) kerongkongan selama 24 jam penuh dengan menggunakan alat yang disebut pH metri.
Pemeriksan endoskopi saluran cerna atas, untuk melihat ada tidaknya peradangan pada kerongkongan, lambung serta usus 12 jari.
Pada kasus-kasus tertentu akan dilakukan pemeriksaan ultrasonografi(USG) perut serta rontgen.
Penanganan:
Pada bayi, saat pemberian susu sebaiknya posisinya setengah tegak dan kemudian dijaga pada posisi tegak untuk 30 menit setelah makan. Pada anak yang lebih besar, disarankan makan dalam posisi kepala tegak.
Menghindari makan 2 sampai 3 jam sebelum waktu tidur. Dan, saat tidur,posisi kepala lebih tinggi dari bagian kaki (sekitar 30 derajat).
Batasi konsumsi makanan yang digoreng dan mengandung banyak lemak, makanan dan minuman yang asam, dan minuman mengandung soda.
Jika anak kegemukan, Mama konsultasi ke ahli nutrisi untuk mengatur pola makan. Pada anak usia 6 tahun ke atas yang mengalami obesitas, sering kali kasus GERD terjadi.
Foto : TPG News