Menuju pelaksanaan sekolah tatap muka yang dijadwalkan bisa kembali dilakukan pada Juli 2021, beberapa daerah mulai melaksanakan uji coba kegiatan belajar tatap muka. Terpantau sejumlah daerah yang dilaporkan mengikuti uji coba kegiatan belajar tatap muka antara DKI Jakarta, beberapa kota di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Riau.
 

Sekalipun demikian, kebijakan membuka kembali sekolah di mana pandemi belum reda ini mengundang pro-kontra dari orang tua. Terpantau pada 9 April 2021, angka infeksi COVID-19 mencapai 1,55 juta.
 

Melansir dari detik.com, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengungkapkan bahwa hanya sekitar 20-30% orang tua yang mengizinkan anaknya mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka terbatas ini. Sehingga, hanya ada 85 sekolah yang berkesempatan melaksankan pilot project belajar tatap muka di provinsinya yang akan dilaksanakan hinga 29 April mendatang.
 

Akan tetapi, beberapa orang tua justru setuju sekolah kembali dibuka. @pandemitalks, platform info dan data COVID-19 di Indonesia merangkum beberapa laporan media mengenai survei yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan di beberapa daerah. Hasilnya:
 

• 99,8% orang tua di Jombang, Jawa Timur setuju sekolah tatap muka

• 90% orang tua di Salatiga, Jawa Tengah setuju sekolah tatap muka

• 91,5% orang tua di Sragen, Jawa Tengah setuju sekolah tatap muka

• 98% orang tua di Sorong, Papua Barat setuju sekolah tatap muka

• 85% orang tua di Bogor, Jawa Barat setuju sekolah tatap muka
   

Padahal, 181.637 atau sebesar 14% kasus COVID-19 Indonesia berasal dari Anak Sekolah. Berdasarkan data dari Satgas COVID-19, 27,5% di antaranya atau sebesar 49.962 kasus berasal dari anak usia SD (7-12 tahun). 20,2% berikutnya atau setara dengan 36.634 kasus berasal dari anak usia SMP (13-15 tahun). Sedangkan, anak usia SMA (16-18 tahun) menyumbang 25,3% dari total kasus infeksi anak atau sebesar 45.888 kasus positif.
 

Dari data tersebut, kita bisa melihat bahwa anak usia SMA atau 16-18 tahun yang dianggap paling dewasa dan bisa lebih peka dengan protokol kesehatan saja ternyata merupakan penyumbang proporsi yang paling besar. Dikhawatirkan, anak-anak yang lebih kecil yang masih lengah soal protokol kesehatan akan lebih rentan terinfeksi atau justru menularkan.
 

Kalau Mama dan Papa sendiri bagaimana pendapatnya mengenai sekolah tatap muka ini?

Baca juga:

Mekanisme Uji Coba Sekolah Tatap Muka

Bagaimana Protokol Kesehatan Uji Coba Sekolah Tatap Muka?

Daftar 85 Sekolah Uji Coba Belajar Tatap Muka di DKI Jakarta mulai 7 April 2021

Kondisi Psikososial Anak Jadi Alasan Sekolah Dibuka 2021

Apakah Anak-Anak Kembali Sekolah Saat Tahun Ajaran Baru Dimulai Pertengahan Juli Nanti?
 

LELA LATIFA

FOTO: PIXABAY