Bayi Keringat Berlebihan, Normalkah?
Tanya:
Bayi saya (4 bulan) sering sekali berkeringat. Sebenarnya, ini normal atau tidak?
Jawab:
Sebenarnya, produksi keringat setiap anak akan berbeda satu sama lain. Kenapa? Hal ini tergantung dari produksi kelenjar keringat yang ada di dalam tubuh kita. Pada keadaan tertentu, produksinya akan berlebihan lebih dari biasanya.
Khusus bayi, produksi keringat akan berlebih bila kondisi ruangan di mana ia berada sangat tidak nyaman atau saat udara panas. Jarang sekali hal tersebut terjadi karena faktor lain. Misalnya, keadaan cemas berlebihan.
Berbahayakah? Keringat yang berlebihan dari bayi lain sama sekali bukan masalah, bahkan merupakan hal yang normal. Yang bisa Anda lakukan adalah segera ganti bajunya begitu tubuh si kecil basah akibat keringat.
Sebelumnya, seka terlebih dulu tubuhnya dengan lap yang basah. Setelah itu, keringkan hingga benar-benar kering. Ambil baju yang bersih, dan kenakan pada anak. Sebaiknya, pilihlah baju yang terbuat dari bahan kaos atau katun yg menyerap keringat.
Dengan begitu, bayi merasa nyaman dan tidak cepat berkeringat. Apa lagi? Perhatikan suhu lingkungan anak, apakah terlalu panas atau tidak nyaman. Jika hal ini terjadi, segera dibenahi.
Nah, yang perlu diwaspadai bila terjadi masalah kulit pada anak. Misalnya, biang keringat, sebab membuat bayi rewel dan tidak nyaman. Biang keringat, yang disebut juga sebagai keringat buntet alias miliaria, timbul akibat keringat secara berlebihan. Namun, keringat tersebut tidak bisa keluar karena adanya penyumbatan pada saluran kelenjar keringat.
Ada gejalanya, seperti terasa gatal, pedih, kulit kemerahan, serta adanya gelembung-gelembung kecil (lenting) yang berisi air. Biasanya, biang keringat muncul di dahi, leher, bagian tubuh yang tertutup pakaian (dada dan punggung), serta bagian yang mengalami gesekan atau tekanan pakaian. Kalau terjadi hal tersebut, segera periksakan anak ke dokter. Yang paling penting adalah Anda harus selalu menjaga kebersihan kulit bayi, serta kenakan pakaian yang tepat (yang menyerap keringat dan tidak berlapis-lapis).
Konsultan: DR. Dr. Rini Sekartini, Sp.A(K)
Divisi Tumbuh Kembang, Departemen Ilmu Kesehatan Anak, FKUI - RSCM Jakarta