Tip Mengatur Jadwal Anak Selama #diRumahSaja
“Habis ini mau ngapain lagi, ya?” mungkin jadi pertanyaan Anda saat anak-anak harus di rumah seharian. Energi anak-anak memang nampak seperti tak ada habisnya. Selain itu, mereka juga mudah bosan. Jadilah Anda yang kebingungan tentang apa lagi yang harus dikerjakan. Apalagi ini akan berlangsung selama beberapa hari ke depan selama anjuran social distancing.
Di samping rasa bosan, Janine Domingues, Ph.D., psikolog anak di Child Mind Institute, New York, AS, mengatakan bahwa anak-anak akan mudah merasa tidak aman ketika ada rutinitas yang berubah. Perubahan rutinitas mulai dari mereka yang sehari-hari mereka biasa keluar rumah, pergi ke sekolah, atau playdate bersama teman-temannya, menjadi mereka yang kini harus benar-benar di rumah bisa membuat mereka stres dan bingung.
Nah, oleh karenanya selama anjuran untuk di rumah saja sebagai bentuk social distanding, Anda perlu mengatur ulang jadwal si kecil. Berikut ini, Parenting Indonesia punya pengaturan jadwal yang bisa Anda coba di rumah:
06.00 – 07.00 (Bangun tidur, rapikan kasur, dan mandi pagi)
Walaupun semua anggota keluarga ada di rumah, usahakan agar jadwal anak-anak bangun tidur tetap seperti biasanya. Ini membuat mereka paham bahwa saat ini bukanlah liburan di mana ia bisa lebih santai untuk bangun agak siang. Di samping itu, perubahan rutinitas juga akan menjadi lebih minim. Arahkan anak-anak untuk merapikan kasurnya sendiri sebagai bentuk melatih tanggung jawab (kids chore). Anak yang lebih muda bisa Anda bantu.
07.00 – 08.00 (Menyiapkan sarapan dan sarapan pagi)
Waktu di rumah ini bisa dimanfaatkan untuk menyiapkan sarapan bersama. Selama di dapur, anak-anak bisa berlatih banyak hal, mulai dari latihan sensorik seperti menyortir sayur berdasarkan warna, meraba tekstur saat mencuci bahan makanan, atau mencium bau bumbu. Di samping itu, gerakan mengaduk juga bisa membantu melatih kemampuan motoriknya. Setelahnya, Anda sekeluarga bisa sarapan bersama sambil membahas apa saja yang akan dilakukan hari ini.
08.00 – 09.00 (Bermain di luar rumah)
Manfaatkan sinar matahari pagi untuk berjemur. Gerard Ahern, Ph.D., associate professor di Departemen Farmakologi dan Fisiologi, Gerorgetown University Medical Center, Washington DC, AS, dari studinya menunjukkan bahwa sinar matahari secara langsung dapat mengaktifkan sel-sel kekebalan tubuh. Isi waktu berjemur ini dengan permainan fisik yang menyenangkan. Lakukan di halaman rumah untuk menghindari kontak dengan orang lain.
09.00-10.00 (Pretend Play)
Sue Rogers, profesor pendidikan usia dini sekaligus direktur pengembangan akademik dari University College London, Inggris, mengatakan bahwa permainan peran atau permainan pura-pura dapat mengembangkan kompetensi, kreativitas, kemampuan berbahasa, dan keterampilan sosial anak. Siapkan cerita baru setiap harinya agar si kecil tidak bosan. Bila perlu, Anda bisa mengajak si kecil membuat kostum atau perlengkapan lainnya dari benda tak terpakai di rumah.
10.00-11.00 (Permainan Sensorik atau Motorik)
Anda bisa menyiapkan permainan kreatif untuk menstimulasi kamampuan sensorik atau motorik untuk anak-anak. Dapatkan ide permainan Montessori di berbagai web.
11.00 – 12.00 (Solitaire Play)
Beri anak-anak kesempatan untuk solitaire play atau bermain sendiri selagi Mama memasak dan menyiapkan makan siang.
12.00 – 13.00 (Makan siang)
Hindari makan di depan TV.
13.00 – 14.00 (Tidur Siang)
Laura Kurdziel, asiten profesor psikologi di Merrimack College, Massachusetts, AS mengatakan bahwa tidur siang bermanfaat untuk meningkatkan kinerja memori dan kemampuan koginitif anak. Dari hasil penelitian yang ia lakukan, anak-anak yang tidur siang menunjukkan kinerja yang lebih baik pada tugas visual-spasial pada sore hari setelah tidur siang, dan hari berikutnya, daripada mereka yang tidak tidur siang. Hal ini dikarenakan, saat tidur, otak memproses apa yang terjadi pada siang hari dan belajar dari peristiwa itu dengan menciptakan koneksi saraf baru.
15.00 – 16.00 (Camilan Sore)
Sediakan camilan sehat yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh anak.
16.00 – 17.00 (Bermain di Dalam/di Luar Rumah, Mandi)
Bila anak-anak bosan, Anda bisa mengajaknya bermain di taman rumah atau lapangan depan rumah dan bermain sepeda dan berlari-larian di sana. Asal masih dalam pengawasan Anda. LaMar Hasbrouck, dokter kesehatan masyarakat dan mantan ahli epidemiologi medis CDC, mengatakan bahwa semakin berventilasi suatu daerah, semakin rendah risiko penularan. Ajarkan anak-anak untuk menjaga jarak aman dengan orang lain, menerapkan etika batuk dan bersin, serta cuci tangan dan mandi begitu sampai rumah.
17.00 – 18.00 (Waktu Layar Terbatas dan Mengobrol)
Anak-anak bisa menonton TV dengan waktu yang telah dibatasi. Alokasikan juga sebagian waktu untuk mengobrol tentang apa yang membuat seluruh anggota keluarga bahagia, sedih, atau marah hari ini. Selain itu, Anda juga bisa mengajak si kecil merancang menu makan untuk keesokan hari.
18.00 – 19.00 (Membantu Menyiapkan Makan Malam)
Ajak lagi anak-anak untuk membantu menyiapkan makan malam di dapur.
19.00 – 20.00 (Makan Malam Bersama)
Gunakan waktu bersama untuk memperkuat ikatan dengan makan bersama.
20.00 – 21.00 (Bed Time Routine)
Cuci tangan, kaki, dan gosok gigi, kemudian masuk ke kamar untuk mendengarkan musik yang tenang dan membacakan dongeng.
21.00 (Tidur Malam)
Baca juga:
7 Tip Mendampingi Anak Belajar di Rumah Selama Sekolah Ditutup
8 Rujukan Website Belajar Online
Orang Tua dan Anak Belajar Tangkas Berinternet
8 Langkah Membicarakan Virus Corona dengan Si Kecil
6 Referensi Kreatif untuk Menjelaskan Virus Corona pada Anak-anak
(LELA LATIFA)
FOTO: PIXABAY
Topic
#corona #coronavirus #covid19 #viruscorona