Penting Diketahui Tentang Pemberian Vaksin
Vaksin diperlukan oleh anak karena pemberian vaksin adalah pemberian antigen (kuman atau bagian kuman yang dilemahkan) yang dapat merangsang pembentukan antibodi tubuh. Beberapa hal tentang pemberian vaksin yang perlu Anda perhatikan, yaitu:
- Jadwal vaksin dapat berubah-ubah
Perubahan jadwal tersebut sesuai rujukan masing-masing negara serta pertimbangan pola penyebaran penyakit yang berbeda. Di Indonesia sendiri ada dua jadwal imunisasi. Satu, yang dikeluarkan oleh Kementrian Kesehatan RI melalui Program Pengembangan Imunisasi (PPI).
Jadwal ini hanya memuat informasi mengenai imunisasi yang disubsidi pemerintah. Kedua, jadwal yang dikeluarkan oleh IDAI yang memuat seluruh vaksin yang dianjurkan baik yang disubsidi maupun tidak. “Sebaiknya Mama tetap mengacu pada satu jadwal saja. Jangan berpindah-pindah dari jadwal PPI ke jadwal IDAI. Hal tersebut akan membuat Anda kebingungan,” ujar dr. Dirga.
- Semua vaksin dapat menyebabkan demam.
Ya, Ma, semua vaksin memang dapat menyebabkan demam. Hanya saja reaksinya berbeda-beda pada setiap anak. Dokter Dirga mengatakan bahwa hal ini adalah reaksi yang wajar. Mengapa? Pemberian vaksin adalah pemberian antigen (kuman atau bagian kuman yang dilemahkan) yang dapat merangsang pembentukan antibodi tubuh.
Saat tubuh distimulasi dengan vaksin, maka reaksi yang biasanya muncul adalah demam. Justru bagi dokter Dirga, bila anak demam setelah divaksin, hal tersebut merupakan pertanda imunisasi berhasil.
- Vaksin yang terlambat bisa dikejar
Menurut dokter Dirga, semua vaksin kecuali rotavirus dapat dikejar pemberiannya jika terlambat dari jadwal. Vaksin rotavirus memiliki batasan usia yaitu sebelum bayi berusia 32 minggu, 3x dosis primer tersebut harus diberikan. Vaksin yang dikejar harus diberikan sesegera mungkin, tak perlu diulang dari vaksin pertama.
Bagaimana bila Mama lupa memberikan empat vaksin? Sebenarnya dalam satu kali datang, empat jenis vaksin bisa diberikan sekaligus. Sebaiknya konsultasikan juga dengan dokter anak Anda.