Muntah di mobil
Yang dialami batita Anda ini disebut motion sickness. Semua bentuk transportasi sebetulnya bisa menimbulkan kondisi ini. Biasanya sih, kejadiannya mendadak. Diawali rasa tak nyaman, lalu keluarlah keringat dingin, pusing, serta akhirnya muntah. Pencetus muntah ini sebenarnya akibat terganggunya keseimbangan di organ telinga bagian dalam. Tanpa sebab yang jelas, ada individu yang relatif lebih sensitif mengalami motion sickness. Namun, makin sering kita bepergian, makin mudah kita beradaptasi dengan kondisi ‘perubahan gerak atau posisi’ ini.
Muntahan yang keluar dari hidung menunjukkan adanya dorongan yang kuat, sehingga dalam sekejap lambung harus menumpahkan seluruh isinya. Pada bayi, bahaya tersedak memang jauh lebih besar ketimbang pada anak di atas usia satu tahun. Yang pasti, muntahan yang keluar dari hidung harus segera dibersihkan dengan lap basah. Kalaupun masih ada yang tersisa di rongga hidung, jumlahnya tidak banyak dan akan keluar dengan sendirinya. Misalnya, lewat bersin.
Ada beberapa upaya yang bisa dilakukan (dan direncanakan!) untuk mengurangi kemungkinan anak mengalami motion sickness. Simak di bawah ini:
- Bila bepergian dengan mobil, duduk di kursi depan akan mengurangi guncangan. Tetapi, hal ini tidak bisa dilakukan pada anak kecil. Menurut standar keamanan berkendara, anak harus duduk di kursi belakang, karena risiko terlempar dan terbentur kaca depan lebih kecil.
- Ajaklah anak melihat sesuatu yang jauh di depan (fokus pada horison). Untuk itu, carilah obyek yang menarik minat anak.
- Ketika lelah dan ingin beristirahat, sandarkan kepala anak ke sandaran kursi.
- Jangan berikan makanan/minuman yang ’tajam’ berbumbu atau berlemak. Kalaupun ingin memberinya sesuatu, sedikit saja. Ini karena lambung yang penuh lebih mudah terangsang untuk muntah. Anak yang sensitif lebih berisiko terangsang muntah setelah mengonsumsi minuman berlemak, seperti susu. Paling aman, berikan crackers sebelum bepergian.