Mengigit Kuku
Kebiasaan menggigit kuku umumnya terjadi pada masa kanak-kanak dan seringkali terbawa terus sampai dewasa. Tidak jarang kita temui masih ada orang-orang dewasa yang ketika sedang gugup atau cemas, disadari atau tidak, mulai menggigiti kuku. Namun tidak sedikit pula yang bisa menghilangkan kebiasaan ini.
Pasti Anda sudah melakukan berbagai cara untuk menghentikan, tapi memang butuh waktu dan usaha yang konsisten. Pertama-tama, amati dan catat kapan saja anak menggigiti kukunya. Apakah ketika ia sedang mengganggur, menonton TV, melamun atau pada saat ia sedang tidak berkonsentrasi penuh? Atau sebaliknya, ketika ia sedang berusaha berkonsentrasi, gugup atau cemas menghadapi sesuatu? Temukan dan tangani masalah dasarnya.
Misalnya anak suka menggigiti kuku ketika cemas, cari tahu apa yang membuatnya cemas lalu selesaikan masalah kecemasannya. Bila anak cemas ketika memasuki lingkungan baru, Anda bisa mendampinginya atau memperbanyak kesempatan bersosialisasi. Berikut beberapa trik dari buku Good Behavior Made Easy karya Stephen W. Garber, dkk., untuk membantu anak mengurangi kebiasaan menggigiti kuku:
- Ajari teknik relaksasi sederhana untuk menurunkan kecemasan atau ketegangan. Tehniknya, ambil napas dalam-dalam sebanyak 5 – 10 kali sampai perasaannya tenang.
- Ajari tindakan untuk menahan dorongan menggigit kuku. Setiap kali hendak menggigit kuku, ajari anak untuk mengepalkan tangan sambil menarik napas dalam-dalam lalu lepaskan napas perlahan sambil kepalan tangan dibuka perlahan.
- Sediakan benda yang dapat mengalihkan dorongan untuk menggigit kuku, seperti bola kecil yang bisa diremas atau lilin/malam mainan.
- Ajari dan biasakan anak merawat kuku agar rapi dan bersih. Kuku yang tidak rapi atau terkelupas kulit sekitarnya akan membuat anak semakin terdorong untuk menggigiti.
PAR 0108