Kebiasaan Anak Sebelum Tidur Malam
Apakah anak Anda harus melakukan aktivitas tertentu sebelum tidur malam, misalnya harus menonton video kartun kesukaan terlebih dahulu? Anda yang memahami kebiasaan tersebut memiliki dampak yang kurang baik, biasanya akan bernegosiasi dengan anak yang berujung pada larangan melakukannya. Tidak jarang, larangan itu justru mengakibatkan anak merajuk, bahkan menangis, dan akhirnya susah tidur. Nah, sebenarnya apa sebab anak berperilaku demikian dan bagaimana cara menghadapinya?
Di usia 2 tahun, ketika anak memiliki keinginan, keinginan tersebut sangatlah kuat. Dan karena kemampuan anak meregulasi dan mengelola emosinya masih rendah, maka orientasi kehidupannya pun adalah dirinya sendiri. Itulah sebabnya, ketika menginginkan sesuatu, ia masih merasa harus mendapatkan keinginannya itu. Yang dapat membatasi keinginan kuat tersebut adalah orang tua. Ketika anak menginginkan tokoh kartun, musik, bantal, atau hal tertentu lain sebelum tidur, berarti ia masih membutuhkan teman tidur. Itu adalah momen yang lumrah dan alami karena merupakan transisi dari ketergantungan anak kepada orang tua untuk mulai menjadi mandiri. Kali ini, ia mencari apa yang ada di sekitarnya untuk menenangkan diri. Jika memang keinginan anak terlalu kuat, orang tua masih dapat masuk dalam bentuk menemani anak sebelum tidur untuk diajak mendengarkan dongeng atau mengobrol mengenai tokoh kartun tersebut.
Dengan begitu, afeksi antara anak dan Mama pun terjalin, dan ia tetap merasa secure tanpa tokoh kartun tersebut. Namun setelah itu, Mama harus tetap mengajak ia tidur. Kalau Mama konsisten melakukan itu, lama-kelamaan, membahas tokoh kartun saja sudah cukup bagi anak. Ia pun tidak akan membutuhkan teman tidur, seperti tokoh kartun tersebut, karena mampu melakukannya sendiri. Yang terpenting, latih anak untuk tidak selalu mendapatkan apa yang ia inginkan, Ma.