Ke Museum, Yuk, Nak!
Berkeliling di museum, anak akan banyak mendapatkan pengetahuan. Berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan oleh Mama dan Papa saat mengajak buah hati ke museum.
Riset sebelum berangkat
Mama dan Papa perlu melakukan riset kecil tentang museum yang akan dikunjungi. Pelajari apa saja yang ada di sana. Jika akan mengunjungi museum sejarah, Mama dan Papa minimal sudah punya bekal pengetahuan tentang sejarah yang terkait. Jika hendak mengunjungi museum budaya, juga demikian, pelajarilah informasi terkait.
Terapkan prinsip belajar lebih “dekat” dan melihat lebih “nyata”
Tawarkan pada Si Kecil untuk membuka buku pelajaran sejarahnya dan memilih museum mana yang sesuai dengan bab yang telah ia pelajari. Jika selama ini ia hanya mengetahui fosil, artefak, dan benda-benda bersejarah melalui buku, kali ini ia bisa melihat langsung langsung dan teksturnya. Tentunya ini akan memperkaya pengalaman visualnya.
Prinsip belajar on the spot bisa berlaku di museum, yakni dengan meminta anak membawa buku pelajarannya, sehingga anak mendapatkan referensi lebih dari yang ia pelajari di sekolah.
Picu rasa ingin tahu anak
Jangan bosan untuk memicu rasa ingin tahu Anak. Buatlah semacam permainan tebak-tebakan agar Si Kecil mencari jawabannya sendiri di museum. Semakin banyak tebakan pertanyaan yang anda siapkan, maka akan semakin banyak Si Kecil mendapatkan wawasan.
Giliran Mama-Papa menjawab keingintahuan anak
Jika Si Kecil sudah memenuhi tantangan permainan tebak-tebakan dari Anda, maka giliran Mama-Papa juga harus siap menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mengalir dari anak selama berkeliling museum. Rasa ingin tahu membuat mereka bertanya banyak hal.
Jika Mama-Papa tidak tahu jawabannya, jujur saja. Jangan membuat jawaban yang mengada-ada atau bohong. Ajak anak bertanya kepada petugas museum atau tour guide. Dengan begini, Mama-Papa juga mendorong kemampuan anak untuk berinteraksi sosial dan melatih kepercayaan dirinya.
Siapkan afirmasi positif
Jika keluarga berkunjung ke museum sejarah atau budaya, persiapkanlah afirmasi positif yang dapat diberikan pada anak. Misalkan, menanamkan rasa nasionalisme pada anak, mengembangkan kecintaan pada budaya, dan bisa juga mengambil nilai-nilai positif kepahlawanan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Ajak menonton diorama
Kadang, melihat-lihat dan membaca informasi di museum saja bisa membuat anak bosan. Jika ia sudah lelah berkeliling museum, ajaklah ia masuk ke ruang diorama. Di sana ia bisa menonton cerita atau penjelasan sejarah dalam bentuk audio visual. Dijamin rasa bosannya segera hilang!
Tidak berakhir setelah pulang saja
Pengalaman setelah pulang dari museum jangan dibiarkan berlalu begitu saja. Ajak si kecil menuangkan kesannya jalan-jalan ke museum dengan menulis cerita, atau menggambar peta museum beserta isinya, serta diagram warna-warni yang berkaitan dengan informasi yang didapatkan di museum. Hal ini tentunya bisa membuatnya lebih semangat belajar.
(Lela Latifa)