Tumbuh kembang anak di atas usia 1 tahun berbeda dengan bayi di bawah usia 1 tahun. Berikut ini penjelasan gigi vs sulit makan ya, Ma:

• Pertama, perubahan dalam pola pertumbuhan. Di atas usia 1 tahun, pertumbuhan jauh lebih lambat alias “slowing down”. Misalnya, pertambahan berat badan hanya sekitar 2 kg per tahun atau sedikit sekali dibandingkan pertambahan berat badan di usia 4 bulan pertama (bayi bisa mengalami pertambahan berat badan sebanyak 1 kg sebulan!). 

• Kedua, karena laju pertumbuhannya melambat, kebutuhan kalorinya pun jauh berkurang. Tak heran, ada anekdot kalau batita makan seperti ”unta”. Suatu hari, tiba-tiba ia makan dengan lahap. Beberapa hari kemudian, ia menolak makan atau hanya makan ala kadarnya. 

• Ketiga, perubahan dalam aspek perkembangan. Bayi di bawah usia 1 tahun lebih banyak berbaring dan sangat “tergantung” pada orang di sekitarnya. Di atas usia 1 tahun, ia akan duduk, berdiri, atau berjalan. Ia pun mulai ingin diakui eksistensinya dan tak mau lagi bergantung pada orang lain. Secara psikologis, kondisinya ini disebut “everything is about me”. Ya, semua berpusat pada dirinya. Ini berarti pula lingkungan harus “tunduk” pada kemauannya. Ia akan menolak instruksi dan melanggar larangan (fase pembangkangan). Demikian pula dengan pola makan. Anak akan makan, jika lapar. Pada anak yang sehat dan tidak mengalami keterbelakangan mental, pusat laparnya di otak berfungsi normal. Jadi, ia tak akan membiarkan dirinya kelaparan. Jangan terlalu cemas. Makan kan tak harus nasi. Siapkan saja camilan sehat buatan sendiri.

• Keempat, jangan tergoda untuk memberinya makanan cair. Akibatnya? Anak akan semakin malas makan, serta gigi geligi dan gusinya tak berlatih menggigit, mengunyah, dan mengulum. Lalu, jadikan waktu makan sebagai ajang keluarga yang fun dan hangat. Ajak anak setiap kali Anda makan, taruh makanan di piringnya dan biarkan ia melakukan apa yang diinginkannya dengan piring dan makanannya. (Foto: dok. Feminagroup.)