Biasakan Anak Tidur Tanpa AC
Mama perlu tahu bahwa bayi dan anak akan lebih sehat jika tidur tanpa AC.
Jika kamar anak menggunakan AC, ia akan berada di dalam ruangan tertutup tanpa pergantian udara. Hawa dingin yang diberikan AC memang nyaman dan dapat membuat anak tidur nyenyak.
Namun, AC tidak memiliki fungsi sirkulasi udara. Ketika AC menyala, ruangan pastinya serba tertutup, dan udara di dalam kamar akan berputar-putar di kamar saja sepanjang hari.
Bila kondisi seperti itu berlangsung terus menerus, bukan tidak mungkin anak akan terserang pneumonia, yaitu peradangan pada paru-paru. Pneumonia itu sendiri ditandai dengan demam, batuk, dan disertai sesak napas. Penyebab pneumonia bisa bermacam-macam, salah satunya adalah kuman legionella pneumonia yang berasal dari AC sentral yang tidak dibersihkan.
Sementara itu, bila kamar anak dilengkapi dengan kipas angin, ketika udara panas, jendela tentu akan dibuka lebar-lebar. Dengan demikian, udara segar akan berganti karena kipas angin akan menggerakkan udara kotor di dalam ruangan ke luar, menggantikannya dengan udara bersih dari luar. Jadi, menggunakan kipas angin memang lebih sehat dibandingkan pendingin udara.
Namun begitu, bukan berarti anak sama sekali tidak boleh menggunakan AC. Dianjurkan untuk meminimalkan penggunaan pendingin ruangan tersebut. Misalnya, AC hanya digunakan pada malam hari, sedangkan siang hari digantikan oleh kipas angin. Di samping itu, untuk menghindari perut kembung atau rasa masuk angin, jangan langsung mengarahkan kipas angin ke tubuh anak ya, Ma.