Anak Tidak Mau Berbagi
Ketika anak tidak mau berbagi dengan orang lain, apa yang harus dilakukan?
Apa yang dilakukan anak: Coba yakinkan batita untuk melonggarkan genggaman tangannya pada truk pemadam kebakaran. Dari sini, Anda mungkin mempunyai masalah yang lebih besar lagi (seperti tantrum yang hanya bisa ditenangkan oleh setiap truk yang ada di kamar anak!).
Yang paling membuat para mama frustrasi adalah kemampuan anak untuk berbagi bisa berubah-ubah. Misalnya, ia akan berbagi kalau sedang mood. Jika ia tidak sedang mood, ya, lupakan saja. Ia bisa mulai memukuli Anda atau apa saja.
Mengapa ia melakukannya: Anak yang masih kecil belum mengerti arti berbagi. Mereka mengidentifikasi dirinya dengan apa yang dimilikinya, sehingga memintanya untuk berbagi sama halnya dengan memintanya untuk memotong tangannya. Sia-sia belaka.
Apa yang bisa Anda lakukan: Coba katakan, “Gantian, ya, mainnya” ketimbang “Dibagi, ya, mainannya.” Jika Anda mengatakan, “Kamu harus berbagi,” ia akan berpikir bahwa ia akan memberi telepon plastik kuningnya untuk selama-lamanya. Sebaliknya, coba katakan, “Kamu memakai telepon itu selama 5 menit, lalu Syandra bergantian memakainya selama 5 menit.” Anak tidak mengerti apa arti ‘5 menit’, namun ia akan mengerti maksud Anda, terutama jika Anda menggunakan timer. Entah mengapa, anak sangat menghargai kekuatan dari sebuah seringan atau beep lebih dari suara mamanya.
Yang pasti, hindari konfrontasi dengan anak. “Hargai hak anak Anda untuk memiliki barangnya sendiri,” kata Ruth Peters, Ph.D., penulis It's Never Too Soon to Discipline. Sebelum anak-anak datang untuk playdate, biarkan anak memilih 5 barang yang dia tidak mau teman-temannya sentuh dan bantulah dia untuk menyembunyikannya secara aman. Lalu, jelaskan bahwa mainan yang lain di kamar bermain untuk dibagi-bagi atau dimainkan secara bergiliran dengan teman yang lain.
Foto: Foto Search