Anak Perlu Konsumsi 4 Sumber Protein Nabati Terbaik Ini
Dok.123rf
Daging sapi, daging ayam, dan ikan merupakan sumber protein yang lebih dikenal banyak orang tua. Padahal, senyawa protein bisa juga Anda temukan dalam tumbuh-tumbuhan, yang disebut sebagai protein nabati.
Sama halnya dengan protein hewani, protein nabati juga memiliki keunggulan. Protein nabati kaya akan asam glutamat -salah satu jenis asam amino. Menurut DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension) dan penelitian lain yang ada di dalam Journal of the American Heart Association, senyawa asam glutamat selalu dikaitkan dengan kondisi tekanan darah rendah.
Itu sebabnya protein nabati dikenal bisa menjaga tekanan darah seseorang. Jeremiah Stamler, MD, profesor di The Feinberg School of Medicine at Northwestern University di Chicago, AS, menyatakan bahwa protein nabati juga memberikan efek yang baik untuk kesehatan jantung.
Dr. T. Colin Campbell, dosen Biokimia Nutrisi di Universitas Cornell, AS, menambahkan, tak hanya jantung, tapi juga penyakit kanker.
Sebab, protein nabati merupakan protein yang berkualitas tinggi, tanpa lemak. Untuk bayi dan balita, protein –termasuk protein nabati- jelas berperan penting untuk tumbuh kembangnya, salah satunya membantu tubuh memperbaiki sel dan memproduksi sel yang baru. Ini juga berlaku untuk Anda yang sedang hamil.
Berbagai jenis protein nabati bisa Anda dapatkan melalui:
1. Tempe dan tahu
Berbahan baku kedelai yang difermentasi. Tempe sangat kaya akan serat, kalsium, vitamin B, dan zat besi. Yang berbeda dari tempe, tahu hanya diambil sarinya, yang kemudian dicetak. Dalam 100 gram tahu terkandung 105mg kalsium, setara dengan setengah gelas susu.
2. Miso
Di Jepang, kedelai juga diolah menjadi miso. Pasta dibuat dari kedelai yang difermentasi dengan jamur Aspergillusoryzae. Selain kedelai, beberapa bahan lain kerap digunakan sebagai bahan pembuatan miso, seperti beras, barley, atau gandum. Miso digunakan dalam campuran makanan, seperti pembuatan sup, salad, saus untuk yakitori, dan masih banyak lagi.
3. Jamur
Jamur sering disebut-sebut sebagai alternatif pengganti daging merah. Benarkah? Hal ini sebenarnya karena kandungan proteinnya sangat tinggi. Namun, protein nabati dan hewani tetap berbeda.
Berbahan baku kedelai yang difermentasi. Tempe sangat kaya akan serat, kalsium, vitamin B, dan zat besi. Yang berbeda dari tempe, tahu hanya diambil sarinya, yang kemudian dicetak. Dalam 100 gram tahu terkandung 105mg kalsium, setara dengan setengah gelas susu.
2. Miso
Di Jepang, kedelai juga diolah menjadi miso. Pasta dibuat dari kedelai yang difermentasi dengan jamur Aspergillusoryzae. Selain kedelai, beberapa bahan lain kerap digunakan sebagai bahan pembuatan miso, seperti beras, barley, atau gandum. Miso digunakan dalam campuran makanan, seperti pembuatan sup, salad, saus untuk yakitori, dan masih banyak lagi.
3. Jamur
Jamur sering disebut-sebut sebagai alternatif pengganti daging merah. Benarkah? Hal ini sebenarnya karena kandungan proteinnya sangat tinggi. Namun, protein nabati dan hewani tetap berbeda.
4. Kacang-kacangan
Sebut saja kacang kedelai, kacang tanah, kacang hijau, atau kacang merah. Konsumsi 25 gram kedelai per hari bisa menurunkan risiko penyakit jantung, berdasar riset The Food and Drug Administration (FDA), AS.
Kacang tanah merupakan sumber protein yang memiliki kualitas asam amino yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Kacang hijau mengandung asam amino esensial dan asam amino non-esensial. Kacang merah mengandung serat larut air maupun serat yang tidak larut air. Kacang merah juga tinggi kandungan vitamin B.
Baca juga:
Kandungan Gizi Ikan Dori
Kandungan Gizi Kacang Kedelai
Topic
protein nabati