Arti di Balik Label Kemasan Makanan dan Minuman
Ada arti di balik label dalam kemasan makanan atau minuman yang Anda beli untuk anak. Cari tahu artinya agar tak salah pilih, ya, Ma!
1. INGREDIENT LIST (KOMPOSISI MAKANAN): Keterangan daftar bahan makanan yang digunakan dalam produk, dimulai dari jumlah yang terbanyak. Jika gula ada di urutan terdepan, berarti gula yang terbanyak di dalam makanan itu. Untuk anak, komposisi makanan ini perlu mendapat perhatian utama Anda. Nugget, misalnya. Pastikan bahan utamanya adalah daging ayam (disebut pertama), dan bukannya tepung.
2. NOMOR PENDAFTARAN PANGAN: Nomor pendaftaran berupa 12 digit angka izin yang dikeluarkan oleh Badan POM RI, bertuliskan BPOM RI MD untuk makanan olahan yang diproduksi di dalam negeri dan BPOM RI ML untuk makanan olahan dari luar negeri.
3. KETERANGAN KEDALUWARSA: Keterangan mengenai batas akhir suatu makanan olahan masih bisa dikonsumsi secara layak karena mutunya masih terjamin. Hal ini bisa ditulis dengan tiga cara, yaitu:
1. Use by (tanggal akhir masih bisa dikonsumsi) untuk makanan kemasan yang mudah rusak, seperti susu pasteurisasi, yogurt, krim, dan keju.
2. Best before (tanggal akhir penggunaan optimal) untuk makanan kemasan yang masa simpannya lebih dari 6 minggu. Misalnya, minuman, produk beku, dan bumbu dapur.
3. Production date (tanggal pembuatan) untuk produk yang masa simpannya lama, seperti susu bubuk.
Baca juga: Bahaya Keracunan Makanan
4. PERINGATAN PENGGUNAAN: Kalimat peringatan seputar bahan baku atau penggunaan makanan. Misalnya, makanan olahan yang menggunakan daging babi harus mencantumkan ‘Mengandung babi’, atau produk susu kental manis harus mencantumkan ‘Perhatian: Tidak cocok untuk bayi’.
5. AKG (ANGKA KECUKUPAN GIZI): Menunjukkan sejauh mana setiap komponen bahan makanan bisa memenuhi kebutuhan harian nutrisi anak. Misalnya, kebutuhan kalsium sehari adalah 700 mg. Bila kandungan kalsium pada produk makanan/minuman cuma 21 mg, ini berarti baru 3 persen AKG yang tercukupi dari makanan/minuman tersebut.
6. SERVING SIZE: Saran penyajian makanan. Misalnya, Anda harus memilih 2 produk makanan yang mirip, namun berbeda merek. Yang satu memiliki 220 kalori per sajian, sedangkan yang lain hanya 140 kalori. Jangan lantas terburu buru memilih opsi kedua, Ma! Coba lihat lagi berapakah saran penyajian yang tertera di label. Bisa saja, produk pertama mengandung 220 kalori setiap 5 kepingnya, sedangkan produk kedua mengandung 140 kalori dalam 2 biskuit. Jadi, Anda sudah tahu mana yang harus dipilih, kan?
Baca juga:
Cara Mudah Membaca Label Makanan Kemasan
Cara Baca Label Makanan Kemasan
Anak Susah Makan, Bolehkah Diberi Makanan Kemasan?
Mie Instan Asal Korea Mengandung Babi, Jangan Malas Baca Kemasannya
Ini Perlu Anda Ketahui Tentang Jus Buah Kemasan
Foto: Shutterstock
Updated: Juli 2022
Topic
#keluarga