Ajarkan Anak Hargai Waktu
Mama harus pergi, namun anak bertingkah seolah ia memiliki semua waktu yang ada di dunia ini. Kenapa, sih, dia tidak mau mendengarkan peringatan Mama yang banyak dan sangat penting itu? Bisa jadi, hal ini disebabkan oleh beberapa hal ini, yakni:
Ia bingung. Meski batita memahami perintah yang mendasar, merupakan suatu tantangan tersendiri untuk mengikuti kemauannya saat ia terlalu lelah atau kelaparan. Jadi, mintalah sesuatu yang simpel dan bisa langsung dilakukannya. Kalau dia mogok, jelaskan padanya secara detail. Daripada mengatakan, “Ayo, kita ke luar sekarang juga,” cobalah “Berikan Mama sepatu kamu,” lalu “Ambil jaket kamu,” dan “Ayo, Mama akan membantu meritslitingnya.” Melakukan berbagai rutinitas secara teratur akan sangat membantu anak.
Ia terlalu asyik sendiri. Pada usia 2 tahun, anak hidup dalam momen demi momen,” kata Tovah Klein, direktur dari Barnard College Center for Toddler Development di New York City. Juga, ia belum mengenal waktu. “Kalau anak melihat sebuah bunga. Itulah yang hanya dia lakukan,” kata Klein. Untuk membuat anak memusatkan perhatiannya kembali, berlututlah dan katakan secara langsung apa yang Mama ingin dia lakukan.
Ia mau didengar. Batita memiliki sedikit kontrol terhadap hidupnya, serta ingin untuk mendapatkannya. Minta padanya untuk memilih bagaimana caranya ia akan mulai melakukan sesuatu. Misalnya, tanyakan padanya, “Sepatu mana yang ingin kamu pakai. Yang berwarna biru atau merah?”
Ia hanya ingin berlama-lama saja. Beberapa anak memang cenderung melakukan sesuatu secara perlahan. Jadi, tambahkan waktu ekstra dalam rutinitas Mama. Dengan begitu, Anda berdua pasti akan lebih senang lagi!