5 Materi Preschool Yang Bisa Dipelajari Sendiri di Rumah (PART 1)
Preschool menawarkan banyak potensi perkembangan untuk anak-anak, mulai dari motorik, kogntif, sosial, dan emosional bagi anak-anak. Namun, ia tidak menjadi bagian dari jenjang sekolah yang diwajibkan.
Menurut Bunda Romi (Dr. Rose Mini A. Prianto, M.Psi), psikolog pendidikan, anak, dan keluarga, sebenarnya anak usia prasekolah tidak perlu untuk sekolah. Anak mulai sekolah pada saat kelas 1 Sekolah Dasar. Tapi sekarang banyak orang tua ingin cepat anaknya tumbuh, berkembang, dan terstimulasi, memasukkan anaknya ke sekolah tertentu. Sebetulnya, ini masih tanggung jawab orang tua. Stimulasi yang terpenting adalah yang dilakukan orang tua di rumah. Caranya, dengan menggunakan apapun yang ada di rumah. Yang dituju adalah sesuai dengan tugas perkembangannya, yang sesuai usianya. Tapi bila memang perlu sekolah, carilah sekolah yang betul-betul bisa menampung anak-anak usia dini. Tapi tidak dengan belajar membaca, menulis dan berhitung. Yang harus dilakukan awalnya adalah mencapai tugas perkembangannya, jadi banyaklah bermain.
Beberapa keluarga memutuskan untuk tidak memasukkan anak-anaknya ke preschool. Artinya, orang tua perlu menciptakan lingkungan di rumah yang mampu mendukung proses belajar anak-anak. Ini bertujuan untuk membantu anak-anak mencapai tujuan kompetensi di tahun-tahun preschool. Sehingga, ketika nantinya ia masuk TK, si kecil tidak terlampau tertinggal jauh dari teman-teman lainnya yang sudah mengenyam bangku preschool.
Dr. Jennifer Kaywork, Ed.D, profesor pendidikan usia dini dari Dominican College, New York, AS, mengatakan bahwa otak anak-anak sedang dalam kondisi “subur” untuk disemai hingga mereka berusia 5 tahun. Oleh karenanya, usia ini sangat tepat untuk mengajarkan berbagai hal positif pada si kecil. Untuk mengajarkannya, selain di sekolah, bisa juga, kok, dilakukan sendiri di rumah.
Josie Meade, direktur St. John’s Preschool di Los Angeles, AS, membagikan materi yang dipelajari di preschool dan umumnya menjadi tonggak kemampuan anak-anak di usia tersebut. Ia juga membagikan bagaimana cara orang tua bisa mengajarkannya di rumah.
Alfabet dan Pelafalan
Di preschool, anak-anak akan belajar mengenal alfabet dan pelafalannya. Mereka akan mengenali huruf dari nama depan sendiri atau beberapa kata yang dekat dengan mereka seperti, Mama, Papa. Anak-anak preschool akan mengembangkan relasi antara alfabet dan suara yang muncul saat dilafalkan.
Teknik mengajarkan sendiri:
Anda bisa mengajarkan alfabet dan pelafalannya di rumah sendiri. Langkah yang paling mudah adalah dengan menyanyikan lagu “ABC” bersama. Anda bisa menggunakan poster atau tempelan untuk memperkenalkan alfabet. Metode lainnya adalah menggunakan flashcard yang berisi alfabet. Umumnya flashcard memiliki gambar-gambar lucu. Anda bisa menunjukkan flashcard dengan menyebutkan huruf tersebut mewakili awalan kata tertentu. Misal, “A untuk APEL” “B untuk BUKU”, dan lain sebagainya.
Tak hanya itu, Anda juga bisa mengajak si kecil bermain di kehidupan sehari-hari. Misal, saat sedang berbelanja, Anda bisa menyebutkan, “TEMPE, dimulai dengan T.” Bila si kecil sudah mulai paham, tingkatkan lagi kesulitannya. Anda bisa menunjukkan beberapa kategori gambar, misal hewan, sayur, buah, benda, dan lainnya. Minta ia menunjukkan dan menyebutkan gambar yang dimulai dengan huruf yang Anda minta. Ia akan sangat menikmati permainan tersebut.
Warna, Bentuk, dan Objek
Anak-anak di preschool akan belajar nama banyak warna, bentuk, dan objek. Untuk mengajarkan ini di rumah juga tak sulit.
Teknik mengajarkan sendiri:
Cara yang paling mudah untuk mengajarkan materi pada si kecil adalah dengan sering-sering memaparkannya. Misal, ketika sedang berjalan-jalan, Anda bisa menunjuk mobil dan menanyakan “Itu apa yang lewat?”. Lanjutkan dengan pertanyaan, “Mobilnya warna apa?” dan “Bentuk rodanya bagaimana?”
Lakukan hal ini sesering mungkin, termasuk ketika ia memilih baju, tanyakan warnanya. Anda juga bisa membuat teka-teki dengan membuat print beberapa objek lalu minta mereka mengelompokkan berdasarkan warna atau berdasarkan bentuknya.
Bilangan dan Berhitung
Mempelajari seperti apa angka 0 hingga 9 dan mampu menamainya dengan benar adalah salah satu keterampilan matematika pertama yang dipelajari anak-anak prasekolah. Sementara, berhitung adalah keterampilan terpisah yang biasanya dimulai dengan menghafal. Saat anak-anak mengatakan bahwa mereka berhasil “menghitung” jumlah suatu benda yang ada di hadapannya, artinya mereka sedang mengingat urutan angka mulai dari 1 sampai yang terakhir.
Teknik mengajarkan sendiri:
Sering minta anak Anda untuk menghitung, misal ada berapa banyak anggur yang ia makan, berapa banyak gambar kura-kura yang ada di bajunya, jumlah kotak susu di satu rak minimarket, dan lain sebagainya.
Perlahan, tingkatkan pengajaran dengan mengajak mereka menghitung. Misal, saat Anda baru selesai mengajak si kecil berbelanja wortel, Anda bisa membuka kulkas dan mengeluarkan stok wortel yang masih Anda miliki lalu minta ia menjumlahkan semuanya. Tak hanya itu, Anda juga bisa mengajaknya belajar pengurangan, misal menanyakan berapa jumlah kertas warna yang ia pegang dan tersisa berapa setelah ia memakainya.
Baca juga:
10 Ciri Preschool Berkualitas (Part I)
10 Ciri Preschool Berkualitas (Part II)
Si Kecil Siap Masuk Prasekolah?
5 Tips Penting Memilih Sekolah Anak
Stimulasi di Rumah ala Sekolah Bayi
(LELA LATIFA)
FOTO: FREEPIK