4 Alasan Anak Hobi Makan Makanan Manis
Setiap Mama tentu mengharapkan anaknya menjadi petualang dalam hal makanan, artinya dapat mengembangkan preferensi rasa yang beragam, mau mencoba makanan baru, serta terbuka pada makanan sehat. Sayangnya, hal tersebut tak mudah bagi sebagian anak. Tidak sedikit anak yang menjatuhkan pilihannya pada makanan manis.
Memasuki usia dua tahun, anak Anda memang akan semakin bisa memastikan preferensi makanannya sendiri. Mereka sudah bisa memilih sendiri makanan yang mereka suka dan menolak makanan yang tidak mereka suka.
Nah, apakah manis menjadi rasa favorit anak Anda? Kalau dikasih roti manis, cake, donat, kukis, es krim, atau camilan manis mereka pasti lahap. Giliran dikasih makanan sehat lainnya, mereka bergeming.
Baca juga: Anak Selalu Pilih-pilih Makanan, Bagaimana Pertumbuhannya?
Anda tidak sendiri, Ma. Sebab, anak-anak umumnya memang lebih hobi makan makanan manis. Dr. Frankie Phillips, R.D., ahli gizi dan nutrisionis di Torquay, Inggris mengatakan bahwa anak-anak memiliki kemampuan untuk mengenali rasa manis dua puluh kali lebih baik dari remaja.
Sebenarnya mengapa, sih, para balita lebih suka makan makanan manis? Dr. Frankie Phillips, R.D., ahli gizi dan nutrisionis di Torquay, Inggris menjelaskannya:
1. Pengaruh ASI
Anak-anak memang terlahir dengan kecenderungan alamiah untuk memilih rasa manis. Hal ini disebabkan pengaruh ASI yang juga memiliki rasa manis.
Selama enam bulan awal kehidupannya, mereka hanya terpapar rasa ASI. Rasa inilah yang paling bisa mereka terima. Hal ini bisa berlanjut sampai ketika mereka mulai makan.
2. Jumlah Tastebuds
Anak-anak memiliki 30.000 tastebuds di dalam lidahnya. Jumlah ini lebih banyak daripada jumlah yang dimiliki orang dewasa. Ini sebabnya mereka lebih peka terhadap rasa. Mereka mungkin menolak makanan yang tidak familiar di lidahnya.
Berkaitan dengan poin sebelumnya bahwa mereka lebih terbiasa dengan rasa manis, besar kemungkinan mereka berjarak dengan makanan dengan rasa selain manis.
Baca juga: 10 Alasan Balita Tidak Mau Makan
3. Faktor Biologis
Alasan lain mengapa balita tertarik pada rasa manis adalah karena faktor biologis. Anak-anak memiliki naluri alami untuk memilih makanan yang dapat memenuhi kebutuhan energi mereka. Itu artinya mereka membutuhkan kalori sebagai bahan utama energi. Nah, kalori sendiri dapat dengan mudah ditemukan di makanan manis.
4. Pengaruh Lingkungan
Satu hal lain yang juga perlu diperhatikan adalah faktor sosial. Bila anak berada di lingkungan yang sering mengonsumsi makanan manis, maka ia pun bisa jadi mengikutinya. Nah, kalau orang-orang di rumah atau tetangga terdekat suka jajan makanan manis, bisa jadi anak-anak juga akan mengikuti.
Apakah si kecil juga termasuk suka jajan, Ma? Cari tahu yuk, apa saja alasan anak suka jajan,
Perlu Dibatasi
Hanya memiliki preferensi rasa manis memang menjadi tantangan bagi orang tua dalam memberikan makanan bergizi yang lebih beragam. Karen Ansel, M.S., R.D.N., ahli gizi di New York, AS mengatakan bahwa ketika anak banyak makan makanan manis mereka akan ‘kenyang gula’ sehingga nafsu makannya untuk makanan sehat yang dibutuhkan tubuh mereka yang sedang tumbuh berkurang. Ini tentu berpengaruh pada pertumbuhan mereka. Di samping itu, periksa juga konsumsi susu mereka. Sebab, kenyang susu juga bikin nafsu makan anak turun.
Balita hingga usia 5 tahun disarankan untuk mengonsumsi gula maksimal 19 gram atau 5 sendok teh per hari. Dampak bila kelebihan makanan manis adalah rentan kelebihan berat badan atau obesitas. Selain itu terlalu banyak mengonsumsi manis juga dapat berdampak buruk bagi kesehatan gigi, salah satunya menyebabkan karies pada anak.
Kalau memang preferensi makan anak benar-benar terbatas, coba cek apakah ini salah satu tanda anak butuh terapi makan.
Baca juga:
Stop 4 Komentar Negatif tentang Kebiasaan Anak Makan!
Jika Anak GTM dan Malas Makan
Ingin Makan yang Manis-manis atau Junk Food, Hati-hati Emotional Hunger!
Cara Atasi Kebiasaan Anak Mengemut Makanan
LTF
FOTO: FREEPIK
Topic
#balita #kesehatan #parenting #gizi