10 Manfaat Membacakan Buku untuk Anak Sejak Dini
Bila ada pertanyaan kapan, sih, orang tua bisa mulai membacakan buku untuk anak? Maka jawabannya adalah sedini mungkin atau bahkan bisa dilakukan sejak bayi atau balita! Yang benar saja? Apakah itu tidak berlebihan? Tidak, justru mulai membacakan buku untuk anak perlu dilakukan sedini mungkin agar mereka terbiasa.
Membiasakan anak membaca buku sejak kecil akan membuat mereka mencari dan membaca buku karena mereka menyukainya. Hal ini akan lebih mudah dilakukan daripada mulai memperkenalkan mereka dengan membaca di usia sekolah sehingga mereka akan mencari buku dan membacanya hanya karena terpaksa atau karena keharusan semata.
Memangnya anak-anak mengerti? Jangan salah! Bayi dan balita memiliki kemampuan luar biasa. Pikiran mereka terus bekerja menyerap semua bahasa yang dia dengar serta gambar yang ia lihat saat orang tuanya membacakan buku.
Apa saja, sih, manfaat membacakan buku untuk anak sedini mungkin?
1. Membangun Bonding Orang Tua dan Anak
Jangan dikira membacakan buku untuk anak hanya punya manfaat edukasi saja. Membaca buku untuk anak memberikan kesempatan yang luar biasa untuk membangun koneksi atau bonding antara orang tua dan anak.
Dr. Elisabeth Duursma, dosen senior bidang literasi anak usia dini di University of Wollongong, Sydney, Australia dari hasil penelitiannya menunjukkan bahwa aktivitas membaca dapat mendukung hubungan orang tua-anak yang solid. Keterlibatan orang tua untuk membacakan buku dapat memberikan rasa aman untuk anak. Di samping itu, sikap positif orang tua terhadap buku dan membaca dapat menumbuhkan minat anak terhadap literasi.
2. Mengasah Keterampilan Mendengarkan
Keterampilan mendengarkan adalah sesuatu yang harus dimiliki anak-anak sebelum mereka mampu membaca sendiri. Kata-kata yang Anda ucapkan sambil menunjuk huruf atau gambar di buku akan menjadi bekal untuk membuka dunia baru baginya, bahkan tanpa Anda sadari.
3. Meningkatkan Perkembangan Kognitif dan Bahasa
Saat membaca buku bersama Anda, anak akan mendapat berbagai manfaat stimulasi kognitif. Mereka akan belajar mulai dari warna, bentuk, angka, huruf, dan kata. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Child Language Teaching and Therapy menunjukkan bahwa bayi yang dibacakan dan diajak bicara sejak awal akan memiliki skor lebih tinggi dalam keterampilan bahasa dan perkembangan kognitif.
Baca juga: 5 Cara Ini Stimulasi Kemampuan Bahasa Anak
4. Meningkatkan IQ Anak
Membaca bisa menjadi kekuatan super untuk anak. Membaca dapat membuat anak mulai memahami sebab dan akibat sehingga kemampuan berpikir logis mereka akan lebih berkembang. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh American Academy of Pediatrics pada 2018 menunjukkan bahwa interaksi verbal seperti kegiatan orang tua membacakan buku untuk anak berdampak pada peningkatan kemampuan berbahasa dan skor IQ hingga usia 14 tahun.
5. Memperkaya Kosakata Anak
Para ahli di US National Center on Early Childhood Development, Teaching and Learning menyebut bahwa kebiasan orang tua membacakan buku pada anak akan berdampak signifikan pada jumlah kosa kata yang dimiliki oleh anak. Hal ini disebabkan di dalam buku sering terdapat kata-kata yang mungkin jarang digunakan dalam komunikasi sehari-hari.
Bahkan, sebuah studi tahun 2019 memprediksi bahwa anak-anak yang secara teratur dibacakan buku dalam lima tahun menjelang masuk TK akan mengetahui 1,4 juta kata lebih banyak daripada anak-anak lain yang tidak rutin dibacakan buku dalam tahun-tahun tersebut.
6. Meningkatkan Rentang Perhatian Anak
Durasi rentang perhatian anak bervariasi sesuai dengan usianya. Membaca untuk anak dikatakan oleh Dinah Torres-Castro, bilingual family well-being educator di Cornell Cooperative Extension, Cornel University, AS dapat membantu mengembangkan konsentrasi anak.
Sekalipun di awal anak-anak mungkin tampak tak tertarik atau hanya bertahan sebentar saja, akan tetapi seiring waktu mereka akan duduk diam lebih lama untuk mendengarkan. Mereka akan mengembangkan rentang perhatian yang lebih lama. Terlebih lagi di era digital di mana anak sudah terpapar dengan smart phone atau tablet yang gambarnya bergerak dengan cepat, mereka butuh sesuatu yang lebih lambat seperti membaca buku.
7. Mengembangkan Imajinasi dan Kreativitas
Dongeng atau cerita fiksi lainnya membuat anak-anak berimajinasi dan berpikir di luar kebiasaan. Hal ini bisa membuat mereka lebih kreatif.
8. Anak lebih ‘Nurut’
Yang dimaksud dengan ‘nurut’ di sini adalah kooperatif. Membaca buku bisa menjadi kesempatan untuk menyampaikan apa yang ingin diajarkan oleh orang tua. Memberikan anak pelajaran hidup akan lebih mudah dilakukan lewat membaca buku. Membacakan buku adalah cara menasihati anak yang lebih baik ketimbang menceramahinya.
9. Menstimulasi Perkembangan Sosial-Emosional
Menurut Castro, membaca buku untuk anak juga dapat membantu mereka untuk belajar memahami apa yang dirasakan oleh tokoh. Hal ini bisa menstimulasi perkembangan sosial-emosionalnya. Bahkan, mereka juga bisa belajar mengatasi masalahnya sendiri dengan berkaca dari kisah-kisah yang pernah dibacanya.
Baca juga: 6 Pedoman Orang Tua Latih Kecerdasan Emosional Anak Sejak Balita
10. Mengembangkan Kemampuan Komunikasi
Membaca buku bukan hanya aktivitas satu arah di mana Anda membaca untuknya dan ia mendengarkan. Pastikan kegiatan membaca buku selalu menjadi komunikasi dua arah dengan mengajukan pertanyaan kepada mereka, dari yang sepele seperti, “Di mana ya, kambingnya?” “Ada berapa ya, pohonnya?” hingga yang lebih kompleks “Apa yang kamu pikirkan tentang cerita ini? Bagaimana perasaan tokoh di buku ini?”
Hal ini akan melatih kemampuan mereka berkomunikasi. Anak-anak yang mampu berkomunikasi dengan baik akan memiliki rasa percaya diri yang baik pula.
Baca juga:
Tip Percaya Diri Mendongeng dengan 3 Teknik Ini
5 Manfaat Membacakan Buku yang Sama Berulang-ulang pada Balita
7 Tahapan Mengembangkan Kemampuan Literasi Dasar bagi Anak dengan Autisme
7 Alasan Mengapa Anda Perlu Mengajarkan Anak Dua Bahasa
LTF
FOTO: SHUTTERSTOCK
Topic
#balita #pengasuhananak #parenting #hariaksara