Pentingnya Belajar Menulis Bagi Anak
Mungkin Anda berpikir, apa lagi relevansinya bertulisan rapi bila segala hal sekarang ditampilkan secara digital dan paperless. Ditambah, smartphone serta aneka program komputer bisa menghasilkan tulisan lewat sekali pencet. Para ahli berpendapat, pentingnya menulis bukan sekadar mampu meletakkan jajaran huruf atau kata-kata. Tetapi ini merupakan kunci untuk meningkatkan kemampuan membaca dan berkomunikasi.
Belajar menuliskan huruf juga melatih kemampuan anak memahami suatu konsep. Misalnya, di Taman Bermain, anak belajar memahami hubungan antara bunyi yang mereka dengar dengan huruf yang tertulis. Atau di kelas lima SD, anak belajar bahwa menuliskan suatu kata bisa membantunya merangkai ide atau berbagi pengalaman. Saat anak makin besar, kemampuan motorik dan komunikasi yang didapatnya dari kebiasaan menulis tangan akan membantunya lebih mudah menuangkan ide ke kalimat.
“Memang banyak fungsi menulis digantikan oleh tombol di papan ketik. Tetapi, anak tetap harus bisa menulis tangan. Mereka akan lebih cepat menulis dengan tangan ketika mencatat. Dan, mereka akan punya keterampilan hidup yang tidak tergantikan oleh teknologi,” ujar Alzena Masykouri, psikolog anak di Klinik Kancil yang juga seorang pengajar.
Masalah yang bisa muncul bila anak tak cakap menulis adalah masalah komunikasi. Kita berkomunikasi tidak saja secara lisan, tetapi juga tulisan. “Terutama ketika ada kebutuhan untuk mencatat atau menuangkan pikiran dalam bentuk tulisan. Apalagi, dalam ilmu psikologi, menulis penting karena memungkinkan seseorang untuk dapat dipahami kepribadian dan kecerdasannya melalui tarikan garis yang dibuatnya.”
Jadi, mari bantu anak untuk lebih terampil menulis tangan! Latihan itu penting. Bila si kecil sudah mulai coret-coret majalah Parenting terbaru, jangan dilarang, ya, Ma! Berikan ia lebih banyak kertas bekas tak terpakai untuk dicoret-coret.
Bukan hanya di atas kertas. Biarkan juga si kecil membentuk huruf saat bermain di luar, misalnya menulis dengan ranting di pasir atau tanah saat Anda piknik. Semakin sering si kecil berlatih, semakin baik ia memanfaatkan ototnya, keterampilan tangan, dan kemampuan koordinasinya.
Untuk anak di SD, dorong ia untuk menulis kartu ucapan sendiri, kepada teman, nenek, atau kerabat saat mereka berulang tahun, atau minta bantuannya menuliskan resep masakan, misalnya. Bantu anak untuk berusaha menulis dengan hati-hati, tak harus terburu-buru. Maklumi dan katakan bahwa melakukan kesalahan itu wajar, tak perlu cemas.
Lancar menulis tapi tulisan anak kurang indah? Lagi-lagi Alzena menyarankan untuk tak terlalu cemas. “Indah atau bagus tulisan sifatnya subjektif, relatif. Yang penting tulisan anak dapat terbaca oleh dirinya dan orang lain. Itulah esensi menulis, yaitu berkomunikasi. Kalau si kecil ingin dan merasa butuh untuk menulis dengan lebih bagus, silakan saja Anda ajak ia latihan menulis dengan menggunakan buku garis tiga. Atau menulis sambung tebal tipis. Tapi, jangan sampai jadi beban.”
Photo: Getty Images