Anak Sulit Menulis = Gangguan Belajar?
Pada beberapa anak, kesulitan dalam menulis terkadang merupakan indikasi adanya gangguan dalam proses tumbuh kembang ataupun gangguan belajar. Tapi perlu diingat, ini hanya merupakan salah satu gejala, dan tidak dengan serta merta menunjukkan bahwa anak mengidap kondisi berikut ini:
- Gangguan memori, yang membuat anak kesulitan mengingat ejaan kata, tata bahasa, atau tanda baca.
- Masalah bahasa, yang mengakibatkan kesulitan dalam mengucapkan serta mengeja kata dan memahami struktur kalimat.
- Masalah visualisasi & organisasi. Jenis gangguan ini bisa membuat anak kesulitan memisahkan jarak antar kata dan mengurutkan kata-kata secara logis di dalam kalimat.
- Gangguan menulis (disgrafia). Anak pengidap disgrafia menemui kesulitan dalam menyusun kata serta mengkoordinasikan gerak motorik halusnya untuk menulis. Beberapa cirinya antara lain adalah besar huruf tidak konsisten, kesulitan memegang pensil, jarak antar huruf tidak sama, serta perbedaan mencolok antara kemampuan menulis dan berbicara.
- ADHD (attention deficit hyperactivity disorder). Ini adalah gangguan perkembangan dalam bentuk peningkatan aktivitas motorik anak sehinga mengakibatkan aktivitas fisik yang tidak lazim dan cenderung berlebihan. Menulis adalah kegiatan yang membutuhkan konsentrasi dalam waktu lama, sehingga sulit dilakukan oleh pengidap ADHD.