Persiapan Liburan Bersama Anak
Menurut Vera Itabiliana Hadiwidjojo, Psi., psikolog anak dan remaja dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia, “Liburan adalah keluar dari rutinitas keseharian, melakukan aktivitas menyenangkan, plus mind-refreshing di luar kebiasaan sehari-hari dalam jangka waktu tertentu. Jadi, kita memang beristirahat atau taking a break.
Vera melanjutkan, manfaat utama dari berlibur adalah refreshing. Namun, ada juga manfaat lain yang selain dirasakan oleh orang tua alias orang dewasa, juga dirasakan anak. Di antaranya membuka wawasan tentang tempat baru, menambah pengetahuan, mempererat jalinan antara anggota keluarga, belajar mandiri, serta belajar peran lain yang dalam keseharian kurang terasah. Apa itu? Misalnya, ketika liburan anak belajar untuk membawa tasnya sendiri, belajar berani bertanya ke petugas tempat liburan, belajar baca peta, dll.
Perlukah anak dilibatkan dalam persiapan liburan?
Perlu sekali. Manfaat liburan itu bisa didapat tidak hanya pada hari H, tapi sejak awal persiapan (termasuk ketika menentukan apa yang dilakukan saat berlibur, apa yang dipersiapkan, serta apa yang Anda harapkan dari mereka. Misalnya, ia harus bisa bawa minumannya sendiri atau tidak boleh minta gendong).
Yang pasti. persiapan yang bisa dilakukan anak tergantung usianya. “Dulu, ketika anak-anak masih lebih kecil, persiapannya yang perlu dilakukan adalah menjaga kesehatannya, seperti menjaga makan, tidak boleh terlalu lelah, dan minum vitamin. Saya dan suami pernah, lho, membuat liburan yang surprise untuk mereka.
Mereka cuma tahu kalau kita akan liburan ke suatu tempat yang jauh selama beberapa hari. Jadi, mereka benar-benar menjaga kondisi badan. Dan, melihat ekspresi muka mereka ketika sampai di gate check in airport sangat priceless. Mereka benar-benar tidak menyangka dan sangat happy. Seru juga kalau sesekali Anda membuat liburan kejutan untuk anak,” kata Vera sambil tertawa.