Ajarkan Anak Hadapi Rasa Takut
Di bawah usia dua tahun, anak masih merasa bahwa dirinya adalah pusat alam semesta. Perhatian dari Mama adalah kebutuhan utama yang tak bisa dipisahkan dari kesehariannya.
Sejak usia 13 bulan, rasa percaya diri batita mulai tumbuh dan dia mulai memiliki keinginan untuk menjelajahi dunianya seorang diri. Selama Mama masih berada dalam jangkauan pandangannya, dia bisa asyik bermain saat Anda melakukan pekerjaan lain.
Meski demikian, dalam masa-masa awal penjelajahan ini, ada banyak hal baru yang bisa membuat nyali anak menciut. Nah, tugas Mama adalah membantunya menghadapi ketakutannya. Apa itu?
TAKUT ORANG ASING. Kabar baiknya adalah anak sudah bisa membedakan mana orang-orang yang dekat dengannya dan mana yang bukan. Anda bisa mengembalikan rasa amannya dengan bersikap sabar dan tidak menuntutnya
lekas beradaptasi. Mintalah orang-orang di sekeliling Anda untuk melakukan hal serupa.
TAKUT SUARA KERAS. Anda bisa sesekali mengajaknya menyentuh benda penghasil suara itu (awas, jangan sampai berbunyi ketika sedang dipegang!), agar dia mengerti bahwa benda tersebut tidak berbahaya.
TAKUT BAK MANDI. Jika sebelumnya anak enjoy ketika dimandikan, kemungkinan besar penyebab ketakutannya adalah trauma kecil, seperti terpeleset, mata kemasukan sabun, dan tersiram air dingin.
Untuk mengembalikan perasaan amannya, sesekali ajak dia bermain di dalam bak mandi tanpa air (isi dengan bola-bola kecil), melewatkan jadwal keramas selama beberapa hari, atau memandikannya dengan waslap—bukan dengan gayung atau shower, hingga ia mulai merasa nyaman.
TAKUT BINATANG. Meski hewan peliharaan di rumah jinak, bukan berarti anak otomatis bisa menyingkirkan rasa takutnya. Karenanya, jangan pernah memaksanya membelai ataupun berada dekat dengan hewan apa pun di luar keinginannya (hewan bisa mengendus rasa takut dan malah berisiko menyerang si kecil!). Lebih baik Anda mengajaknya bermain dengan boneka hewan atau membacakan buku tentang binatang.