Agar Anak Tak Bicara Kasar
"Nanny jelek!" Mendengar si kecil Meita (4) meneriakkan kalimat itu, sang Mama Diana Lestari (34) langsung kaget. Beberapa hari belakangan Meita memang mulai suka mengucapkan kata-kata kasar. Menyuruhnya berhenti hanya akan membuatnya makin semangat.
Haruskah mama mengabaikannya?
Kalau melakukan itu, Anda seolah mendukung si kecil bahwa mengucapkan kata-kata itu adalah hal biasa. Bila itu terjadi, tak lama lagi Anda akan menerima tatapan tak enak dari mama lain yang ikut mendengarnya. Jadi, cobalah menyaring kalimat-kalimat yang menjadi perbendaharaan kata-kata si kecil mulai dari sekarang.
Mulailah dengan 'membersihkan' kalimat Anda sendiri. Kalau Anda tak sengaja mengucapkannya, segeralah minta maaf, dan tegaskan agar ia tidak mengikuti apa yang baru ia dengar (dan jangan mengucapkannya lagi).
Anda juga bisa memilih kata-kata pengganti yang lebih 'netral' seperti “bang” atau “dangdut” ketika Anda sedang kesal, sehingga ia juga bisa memilih kata-kata lebih pantas.
Tak peduli betapa inginnya Anda tertawa, jangan tertawa bila mendengar si kecil Anda berkata-kata kasar atau kotor. Hal itu akan membingungkannya. Sebaiknya, berlututlah, tatap matanya, dan katakan, “Kita tidak pernah menggunakan kata-kata seperti itu. Tidak pernah, sayang.” Tak lama, ia pasti akan menyingkirkan sumpah serapah dari bibirnya.