7 Prinsip Keuangan yang Perlu Diajarkan Pada Anak
Kemampuan anak-anak belajar, layaknya spons kering yang diletakkan di genangan air. Mereka mampu menyerap banyak pengetahuan kendati usianya masih belia. Pada masa itu, anak-anak perlu belajar prinsip keuangan. Tujuannya, agar perilaku keuangan mereka lebih tertata dan saat dewasa pun lebih mudah mencapai tujuan keuangannya. Bahkan, mereka mampu membuat uang bekerja untuknya. Berikut 7 prinsip keuangan yang perlu diajarkan pada anak menurut Michael F. Kay, certified financial planner juga Presiden Financial Life Focus LLC, New Jersey, Amerika Serikat.
1. UANG HANYALAH ALAT
Katakan pada anak, “Memiliki uang bukanlah tujuan utama dalam hidup. Tapi uang adalah cara agar kita dapat lebih merasa aman dan memiliki banyak pilihan dalam hidup”.
2. KEUANGAN ADALAH PERMAINAN UANG
Seperti permainan monopoli, setelah memiliki uang dari penghasilan maupun modal, kita harus menabung dan membayar tagihan terlebih dahulu. Sisanya, bisa digunakan untuk membantu orang lain dan membeli kebutuhan diri sendiri.
3. KAYA ATAU TIDAK, BUKAN SOAL GENGSI
Ceritakan pada anak bahwa kekayaan dan kesuksesan bukan untuk dibandingkan atau dibanggakan di hadapan orang lain. Kekayaan sebaiknya dimaknai sebagai pencapaian tujuan keuangan pribadi, agar keluarga memiliki modal untuk membangun masa depan.
4. UANG TIDAK BISA MEMBELI KEBAHAGIAAN
Tanamkan pada anak, “uang bukan untuk membeli kebahagiaan. Tapi tujuan memiliki uang adalah untuk memberi kita lebih banyak pilihan hidup dan merasa lebih aman”. Caranya, bisa dengan memperlihatkan cara bijak orang tua mengatur keuangan yang bertujuan untuk mewujudkan cita-cita anak. Dengan memperlihatkan keseimbangan pengeluaran dan pendapatan, anak belajar bahwa mengelola uang dengan baik akan lebih mendekatkan mereka pada kebahagiaan daripada menghamburkan uang.
5. SELALU SEDIA PAYUNG SEBELUM HUJAN DAN BANGKIT SETELAH BADAI
Ceritakan kisah-kisah dari orang yang dekat dengan kehidupan Anda beserta keluarga, bahwa kadang-kadang orang dapat kehilangan pekerjaan, salah kalkulasi, atau rencana keuangan yang dibuat gagal di tengah jalan, sehingga mereka terlilit utang. Ini bukan akhir dunia, kita harus bangkit kembali setelahnya dan selalu siap akan kemungkinan terburuk dengan tabungan dan investasi.
6. PERENCANAAN ITU PENTING
Coba tanyakan pada anak, apa yang dirasakannya saat berlatih balet, piano, melukis, dan sebagainya. Pernahkah ia merasa lelah karena tak kunjung dapat menguasai keterampilan tertentu? Katakan padanya bahwa saat mengelola keuangan pun, orang akan merasa lelah jika tak kunjung mendapatkan hasil yang berarti. Namun dengan perencanaan, tujuan-tujuan itu tidak akan membuat orang lelah tanpa hasil.
7. SUKSES DAN KEKAYAAN ADALAH HASIL PERJALANAN PANJANG
Tidak ada orang sukses secara kebetulan. Semua kesuksesan itu membutuhkan usaha, ketekunan, waktu, dan kesabaran. Oleh karena itu, anak sebaiknya tak memandang sebelah sisi saja saat melihat orang lain sukses. Misalnya, saat melihat anak lain menjadi juara, sebenarnya mereka sudah berlatih dan mengembangkan potensinya. (foto: 123rf)