Kebobolan Hamil Meski Pakai Alat KB
Ada pasangan yang memang ingin mengatur kelahiran anak-anaknya dengan banyak alasan, mulai dari masalah finansial, kesiapan mental, jarak yang terlalu dekat dengan kelahiran anak pertama, dan sebagainya. Nah, untuk itulah banyak para pasangan yang mengandalkan alat kontrasepsi. Tujuannya, tentu supaya tidak terjadi kehamilan di periode tertentu.
Tapi, alat kontrasepsi memang tidak didesain untuk dapat mencegah kehamilan seratus persen. Ada saja cerita para mama yang mengaku tetap hamil meski memakai alat kontrasepsi.
Seperti Ghina Prima, mama 4 anak yang berdomisili di Jakarta. Paska kelahiran anak pertamanya, Shima (5), Ghina mencoba pil KB sebagai alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan. Tapi alat kontrasepsi tersebut tak bekerja efektif pada dirinya. Meski mengaku telah mengonsumsi pil KB secara teratur, toh ia kebobolan hamil kedua saat Shima baru berusia 3 bulan. Sayang, kehamilan kedua ini tak bertahan lama. Di usia kehamilan 9 minggu, Ghina keguguran.
Setelah itu, ia kembali menggunakan alat kontrasepsi. Kali ini pilihannya jatuh pada suntik. “Lagi-lagi gagal! Saya kembali hamil untuk ketiga kalinya. Setelah anak kedua, Bhima (4), lahir, saya memutuskan pasang spiral yang (mungkin) lebih efektif mencegah kehamilan,” kata Ghina. Tapi efektivitas spiral yang katanya mencapai 98% pun tak menghalangi Ghina untuk kembali hamil saat usia Bhima baru 10 bulan. Sampai sekarang 5 tahun menikah, Ghina sudah 6 kali hamil dengan 2 kali keguguran.
Kebobolan memang bukan cerita baru di kalangan para mama. Pada beberapa orang tua, kehamilan tidak direncanakan ini bisa jadi kejutan yang menyenangkan. Namun, tak sedikit pula pasangan yang stres lantaran belum punya persiapan matang untuk menambah anak lagi. Bagi Anda yang pernah mengalaminya, wajib tahu apa saja faktor yang menyebabkan kebobolan.