Bijak gunakan kartu kredit
Maklum, orang yang sama sekali tak punya hutang mungkin sudah makin langka di zaman ini...
Ada permintaan, ada penawaran. Ada kebutuhan, pasti ada dong, berbagai upaya untuk memenuhi kebutuhan itu. Jadi, ketika kebutuhan dirasa makin mendesak untuk segera punya rumah, punya mobil, dan membeli berbagai kebutuhan, berhutang menjadi salah satu pilihan. Soal pembayaran kan bisa diangsur, yang penting bisa segera memiliki barang yang diinginkan. Minat berhutang yang makin besar ini seperti gayung bersambut dengan gencarnya bank-bank menawarkan berbagai produk pinjaman seperti kredit rumah, kredit kendaraan, dan beragam jenis kartu kredit.
Tapi ingat, lho. Namanya hutang ya tentunya Anda harus membayar! Selain cicilan pokok setiap bulan, Anda pun masih harus membayar bunga hutang. Jadi, jangan pernah berhutang bila Anda tak mampu membayar. Dengan kata lain, perhitungkan baik-baik kemampuan Anda membayar cicilan hutang itu plus bunganya, agar hutang Anda tak justru lalu mencekik leher dan membuat Anda susah bernapas.
Kesalahan yang sering terjadi saat berhutang, seperti dikatakan Antony Japari, praktisi perencana keuangan personal dan keluarga, adalah mengambil hutang terlalu banyak, dan digunakan untuk tujuan yang salah pula. Akibatnya, gara-gara hutang orang lalu jadi terpaksa menguras tabungan, menjaminkan harta benda dan melakukan aksi gali lubang tutup lubang dari satu kartu kredit ke kartu kredit lain.
Mudahnya bank menerbitkan kartu kredit, suka atau tidak memang membuat banyak orang memiliki kartu plastik ini. Tak jarang mereka memiliki lebih dari satu. Sayangnya, kartu kredit bisa membuat kita salah dalam mengatur anggaran belanja. Ini karena kita cenderung lapar mata dan terbujuk rayuan diskon. Tinggal menggesek kartu itu, barang idaman sudah bisa dibawa pulang.
Padahal sebaiknya, gunakan kartu kredit hanya dalam keadaan darurat, hanya bila pembayaran secara tunai tak praktis atau tak mungkin dilakukan, dan hanya bila Anda yakin bisa melunasinya kembali ketika tagihan datang. Anda perlu berhati-hati menggesek kartu kredit Anda, karena tanpa Anda sadari, kartu kredit adalah pinjaman yang menerapkan bunga paling besar. Tak percaya? Coba deh kalkulasikan saja, bila satu bulan bunga kartu kredit Anda sebesar 3,25%, berarti dalam satu tahun bunga yang diterapkan 39%! Wah, besar sekali, kan? Sementara bunga pinjaman biasa mungkin masih di bawah 20%.
Setiap kartu kredit memiliki suku bunga kredit yang berbeda, tergantung dari bank atau perusahaan penerbitnya. Yang perlu disadari, jika Anda hanya membayar tagihan minimal saja tiap bulan, maka sisa tagihan tersebut akan dibungakan dan dibungakan kembali. Inilah yang disebut dengan bunga berbunga. Sebaiknya Anda berikan saja porsi pembayaran paling besar kepada tagihan kartu kredit yang suku bunganya paling tinggi terlebih dahulu. Bukan jumlah tagihannya yang paling besar.
Usahakan Anda menyisihkan jumlah dana tertentu setiap bulan untuk membayar tagihan kartu kredit Anda. Jumlah ini kalau bisa harus lebih besar dari jumlah pembayaran minimal yang harus Anda bayar. Contohnya, bila Anda harus membayar minimal tagihan sebesar Rp250 ribu, bayarlah tagihan tersebut sebesar Rp400 ribu. Lakukan terus sampai tagihan kartu kredit Anda lunas. Jika salah satu kartu kredit Anda sudah lunas, lakukan lagi terhadap kartu kredit Anda yang lain yang suku bunganya paling tinggi. Dalam melunasi tagihan kartu kredit yang banyak dan membengkak, Anda mungkin tidak selalu bisa melunasinya dengan cepat. Tetapi dengan langkah-langkah di atas, tagihan kartu kredit Anda bisa lunas perlahan-lahan sampai nantinya habis sama sekali.