Nggak Ngempeng Lagi, Ah!
Agar si kecil lepas dari empeng
Empeng seringkali merupakan bagian yang tak terpisahkan di masa bayi, sebagai alat bantu bersendawa, atau pengantar tidur siang. Masalahnya, benda ini seringkali tetap tak terpisahkan meski si bayi sudah batita, atau kadang malah lebih besar lagi.
Saat bayi harus sudah lepas dari empengnya bisa berbeda-beda untuk setiap keluarga. Tapi seharusnya, di usia 3 tahun empeng sudah mulai ditinggalkan. Terus-terusan pakai empeng bisa merusak struktur gigi, sehingga harus diperbaiki oleh dokter gigi. Itulah yang dikatakan Alan Greene, M.D., penulis From First Kicks to First Steps.
Bila empeng sudah menjadi obyek kenyamanan bayi Anda, agaknya Anda sudah berada di tebing pertempuran. Mungkin strategi berikut bisa dicoba untuk mengusir kebiasaan itu:
- Beri batasan. Cobalah katakan pada si kecil, dia boleh ngempeng kalau mau bobo siang atau sebelum tidur malam. Tapi, Anda tak membolehkan ia ngempeng lagi di depan umum. (Pastikan ia membawa benda pengganti yang bisa membuatnya merasa nyaman).
- Usahakan empeng itu tak enak lagi. Dr. Greene mengusulkan agar empeng itu diceburkan saja ke dalam jus sayuran. Rasanya tak akan terlalu tak enak, tapi pasti tak seenak biasanya.
- Garis bawahi keinginannya untuk menjadi anak besar. Biarkan ia mengumpulkan semua empengnya, lalu bawa dia ke toko mainan, di mana dia bisa ‘menukar’ empeng bekasnya dengan mainan anak besar. Atau, usulkan agar ia menghadiahkan empengnya kepada adik bayi yang baru lahir di keluarga besar Anda. (Jangan lupa ingatkan ibu si bayi untuk nanti membuang empeng itu).
- Serahkan pada seorang ahli. Biarkan niat membuang empengnya muncul setelah ia bicara dengan seseorang yang akan ia dengarkan. Karen Skorochod dari Wind Gap, PA, meminta dokter gigi putranya untuk minta agar si anak membuang empengnya agar giginya tidak berantakan. Ternyata itu berhasil. “Setiba di rumah, ia minta gunting dan memotong sendiri empengnya,” kata Karen. “Setelah itu, kita jadi bebas empeng, deh!”