Hentikan Virus Flu
Stop ’arisan’ flu
Influensa (flu) dan common colds (pilek) disebabkan oleh infeksi virus. Yang membedakan antara keduanya adalah gejalanya. Gejala flu lebih hebat ketimbang gejala pilek, seperti demam yang lebih tinggi.
Karena penyebabnya infeksi virus, penanganannya adalah dengan melakukan observasi, memberikan asupan cairan yang lebih banyak daripada biasanya, dan memberikan parasetamol jika disertai demam tinggi atau anak rewel. Dalam dunia medis, tak ada obat batuk dan pilek untuk bayi dan anak kecil. Risikonya lebih besar (bahkan bisa fatal) dibanding manfaatnya. Maka di negara maju, obat batuk pilek sudah dilarang buat bayi dan anak kecil.
Anda bisa browsing di FDA (Food and Drugs Administration) dengan kata kunci "colds". Tentunya ini juga berlaku untuk puyer-puyer batuk pilek pada resep dokter. Bukankah isinya mirip dengan obat batuk pilek?
Jadi, ’obat’ infeksi virus pilek dan flu adalah daya tahan tubuh dan waktu. Umumnya infeksi ringan, sehingga jangan cemas berlebihan. Justru Anda harus cemas dengan obat-obatan yang diberikan.
Lalu, bagaimana cara menghentikan penularan virus dalam rumah? Pertama, cuci tangan dengan benar (silakan intip web CDC atau Centrals for Disease Control). Kedua, semua orang dewasa yang tengah sakit harap memakai masker dengan benar. Ketiga, buang tisu bekas ingus ke tempat sampah yang tertutup. Lalu, Air Susu Ibu atau ASI (apalagi ASI eksklusif) terbukti berhasil menurunkan angka infeksi pada bayi dan anak kecil, yaitu ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas), diare, serta infeksi telinga. Juga, anak ASI punya kekebalan yang lebih dibanding anak yang minum susu formula.
Masalahnya, kebanyakan kegagalan ASI eksklusif di Indonesia karena kurangnya dukungan bagi para ibu.
Catatan: Pemberian ASI bisa dilanjutkan sampai anak berusia 2 tahun.