Penyebab Anak Sariawan
Selama ini, ada anggapan keliru seputar penyebab sariawan pada anak. Misalnya, disebabkan jamur atau akibat kekurangan vitamin C.
Padahal, tidak demikian adanya. Sebagian besar sariawan disebabkan infeksi virus. Meski demikian, ada sebagian sariawan yang penyebabnya justru tidak diketahui.
Ketika anak mengalami sariawan, proses makan dan minumnya memang bisa saja terganggu. Tetapi, hal ini hanya berlangsung sementara, yaitu tidak lebih dari 2 – 3 hari.
Selama 'serangan', terus tawarkan ASI, minuman yang segar (jus buah, susu UHT/pasteurisasi dingin, yogurt, milkshake buah, es mambo dari buah atau kacang hijau campur susu, dll.), es krim, buah semangka yang dicacah dan dibekukan di freezer, dan sebagainya.
Keesokan harinya, mungkin anak sudah bisa ditawarkan puding roti dingin, agar-agar buah dingin, puding karamel, dll. Bila anak menolak makan atau minum sesuatu, jangan dipaksa. Namun, Anda juga jangan langsung stres. Terus tawarkan dan sediakan berbagai minuman dan camilan sehat alternatif. Catatan: Makan tak melulu harus nasi.
Lalu, makanan apa yang harus dipantang? Sebenarnya, tidak ada pantangan khusus. Berikan saja anak Anda makanan sehat, yaitu tanpa penyedap, pengawet, atau pewarna. Dan, Anda tidak perlu cemas secara berlebihan saat anak sariawan.
Sariawan tidak akan menyebabkannya dehidrasi, apalagi kalau anak Anda masih minum ASI (saat sakit, anak justru akan minum lebih sering). Catatan: Sariawan juga TIDAK ada obatnya, sehingga jangan berikan obat anti jamur atau salep yang mengandung steroid.