BPOM akhirnya memberikan izin penggunaan darurat vaksin Sinovac untuk anak usia 6-11 tahun. Hal ini tentu merupakan kabar gembira bagi seluruh keluarga. Lantaran, percepatan pemerataan vaksin menjadi hal yang sangat penting dalam menangani pandemi ini. Terlebih lagi, anak-anak juga harus dilindungi karena sudah mulai mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
 
Baca juga: Klaster Sekolah Meningkat, Apa Saja Gejala COVID-19 yang Paling Sering Muncul pada Anak
 
Berkaitan dengan hal tersebut, IDAI memberikan beberapa rekomendasi yang perlu diketahui, antara lain:

• Vaksin Sinovac diberikan untuk anak usia 6-11 Tahun sebanyak dua kali dengan dosis masing-masing 0,5 ml
• Jarak pemberian dosis pertama dan dosis kedua adalah 4 minggu.
• Kontraindikasi:
  • Defisiensi imun primer, penyakit autoimun tidak terkontrol*
  • Penyakit Sindrom Gullian Barre, Mielitis Transversa, Acute Demyelinating Encephalomyelitis
  • Anak kanker yang sedang menjalani kemoterapi/radioterapi*
  • Sedang mendapat pengobatan imunosupresan/sitostika berat.
  • Demam di atas 37,5 derajat celcius.
  • Sembuh dari COVID-19 kurang dari 3 bulan
  • Pascaimunisasi lain kurang dari 1 bulan
  • Hamil
  • Hipertensi tak terkendali
  • Diabetes melitus tidak terkendali
  • Penyakit-penyakit kronik atau kelainan kongenital tidak terkendali*
  • Defisiensi imun primer, penyakit autoimun tidak terkontrol*

• Sebelum dan sesudah vaksinasi, anak-anak tetap harus memakai masker dengan benar, menjaga jarak, tidak berkerumun, dan menghindari bepergian bila tidak penting.