Penyebab Rambut Anak Kutuan
Siapa di antara Mama yang belum pernah melihat kutu rambut? Keberadaan makhluk mungil yang mengisap darah dan berkembang biak di kepala manusia ini seringkali dikaitkan dengan kebiasaan kurang menjaga kebersihan. Benarkah?
Ternyata tidak, lho. Profesor Frank Bowden, pakar penyakit infeksi dari Fakultas Kedokteran Universitas Nasional Australia, seperti dilansir www.radioaustralia.net.au, menyatakan, “Kutu rambut itu tidak ada hubungan sama sekali dengan kebersihan. Sejumlah orang berargumen, semakin bersih rambut, maka semakin mudah kutu rambut bertelur di helai rambut.”
Si ‘Vampir’ Kecil
Kutu rambut yang memiliki nama ilmiah Pediculus humanus capitis ini merupakan hewan berkaki enam yang hidup sebagai parasit pada kepala dan rambut manusia. Kutu rambut dewasa memiliki ukuran tubuh sebesar butiran beras dan berwarna abu-abu pucat. Bagian perut kutu rambut biasanya terlihat berwarna merah, berasal dari darah yang ia isap dari kepala inangnya. Karena hidup dari mengisap darah inilah kutu rambut sering disebut si vampir kecil.
Meski tidak menyebabkan bahaya dan rasa sakit yang serius, keberadaan kutu rambut sangat mengganggu. Ia menimbulkan rasa gatal akibat gigitan pada permukaan kulit kepala. Keramas dengan sampo biasa tidak dapat begitu saja membasmi kutu rambut karena ia memiliki kaki depan yang menyerupai capit kepiting. Kaki inilah yang ia gunakan untuk mencengkeram batang rambut sehingga tidak mudah hanyut oleh siraman air.
Pada kasus yang parah, rambut yang dijadikan sarang oleh si ‘vampir’ kecil ini terlihat kotor, meski setiap hari keramas. Sekilas tampak seperti berketombe, tapi jika diamati, akan terlihat bitnik-bintik kecil berwarna putih menyerupai telur pada helai-helai rambut.
Dalam sehari, seekor kutu dewasa bisa menghasilkan telur sekitar 10 biji. Setelah 7-10 hari, telur-telur itu menetas, dan akan menjadi kutu dewasa pada usia 10-14 hari. Pada tahap ini, kutu dewasa akan mencari pasangan dan siap untuk melahirkan telur mereka sendiri. Jika tidak segera diobati, siklus ini akan terus berulang, dan tentu saja semakin banyak kutu yang bersarang di kepala. Bisa dibayangkan ngerinya, kan, Ma.
Cara Penularan
Umumnya kutu rambut sering ditemukan menyerang anak-anak. Namun tidak menutup kemungkinan orang dewasa juga dapat tertular. Ada dua tipe penyebaran kutu rambut. Yang pertama, secara langsung: kutu rambut merayap dan berpindah tempat ketika terjadi persentuhan kepala atau rambut. Kedua, secara tidak langsung: kutu rambut atau telur menempel pada benda, seperti sisir, topi, helm, bantal, dsb., yang dipakai bergantian.
Untuk itu, Mama perlu mengingatkan si kecil supaya ia tidak pinjam-meminjam sisir, topi, ataupun barang-barang pribadi yang berkaitan dengan rambut dengan teman di sekolahnya. Meski tidak diketahui secara pasti apakah teman si kecil itu berkutu, mencegah lebih baik daripada mengobati, kan, Ma?
Foto: 123RF
Baca juga: Kutu Rambut pada Anak