Kapan Boleh Beri Reward Pada Anak?
Seiring dengan bertambahnya usia anak, psikolog Nessi Purnomo, M.PSi menyarankan agar anak diberi tantangan atau tugas yang lebih rumit. Tujuannya untuk mencegah anak menjadi bosan sekaligus meningkatkan keragaman keterampilan anak. Misal, jika anak sudah mahir makan sendiri menggunakan sendok dan garpu, kini saatnya beralih untuk menggunakan sumpit.
Ketika anak perlahan sudah mulai menujukkan kemandiriannya, sah-sah saja jika Anda ingin memberinya semacam reward. Tapi, hati-hati pada reward yang sifatnya situasional. Menurut Nessi, sering kali orang tua terjebak untuk memberikan reward situasional. Misalnya, meminta anak mandi sendiri dengan embel-embel akan dibelikan sesuatu sesudahnya. Yang benar adalah, berikan reward ketika anak sudah konsisten menunjukkan kemandiriannya. Misalnya, ia sudah berhasil mandi sendiri tanpa bantuan mbak selama 2 minggu berturut-turut, dan akan berlangsung begitu seterusnya. “Reward seperti inilah yang disarankan, karena jauh lebih efektif untuk memacu semangat anak,” kata Nessi.
Jadi, pastikan Anda memberi banyak kesempatan pada anak untuk melakukan hal-hal yang dia sudah mampu lakukan. Itulah kunci untuk membantu anak memiliki karakter mandiri, percaya diri, dan mampu mengerjakan segala sesuatu dengan tanggung jawab penuh.