Bila Anak Berkata “Aku Benci Mama!”
Saat bersama anak pra remaja Anda, tiba-tiba ia berkata, "Aku benci Mama!", apa yang harus dilakukan?
Bayangkan seorang anak yang sedang puber dan hormon-hormonnya ‘bertingkah’, masukkan ia ke sekolah menengah pertama saat ia harus membiasakan diri dengan teman-teman baru dan pelajaran yang lebih susah serta PR lebih banyak.
Apa yang akan Anda dapat? Betul sekali…kekacauan. Anak Anda mungkin akan menjaga sikap di depan teman-teman dan gurunya. Nah, di rumah, ia mungkin akan meneriakkan pada Anda kata-kata yang tak pernah ia ucapkan sebelumnya saat merasa marah dan frustrasi.
“Pertengkaran dengan ABG sering kali terjadi saat orang tua berusaha menerapkan peraturan-peraturan keluarga dan anak Anda merasa kesal diatur-atur,” ujar Diane Bloomfield, M.D., dokter anak di Children’s Hospital, Montefiore NY, AS. “Atau, sering juga anak marah terhadap suatu hal yang sebetulnya tak berkaitan dengan Anda. Hanya saja, Anda ada di rumah dan jadi tempat pelampiasan marahnya.”
Meski susah mencari sisi positif sebagai ‘tong sampah emosi’ ABG Anda, tetap ada kok, Ma. Dengan marah-marah pada Anda, nampaknya si ABG merasa secure dengan hubungannya terhadap Anda. Cobalah tetap tenang, dan katakan “Mama tahu kamu kesal sama Mama. Tapi, Mama tetap sayang kamu, kok. Dan, Mama tetap nggak mengizinkan kamu pasang TV di kamarmu,” Dr. Bloomfield memberi saran.
Tak perlu membuka diskusi tentang apa yang membuat si ABG marah pada saat itu juga karena justru akan membuatnya semakin marah. Nanti, saat ia sudah tenang, Anda bisa berbicara dengannya soal peraturan keluarga dan konsekuensi yang akan ia terima kalau marah-marah dan tidak sopan pada mama-papa.
Ledakan amarah si ABG pada Anda kemungkinan besar akan terjadi lagi sesekali. Anggaplah hal ini sebagai bagian dari proses tumbuh dewasa.