Apa Itu Vaksin MR, dan Apa Bedanya dari Vaksin MMR?
Sudah sepekan pemerintah menjalankan program nasional imunisasi vaksin measles-rubella (MR). Sebenarnya apa itu virus MR dan seberapa dasyat vaksin ini dapat memusnahkan virus dari penyakit measles (campak) dan rubella (campak jerman)?
Berikut penjelasan DR. Dr. Hindra Irawan Satari, SpA(K), MTroPaed, seorang Dokter Spesialis Anak, Konsultan Penyakit Infeksi dan Pediatric Tropis di Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM, Sekretaris Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia.
Apa itu vaksin MR? Apa bedanya dengan vaksin MMR?
Vaksin MR diberikan untuk mencegah terjadinya penyakit yang disebabkan oleh virus measles (campak) dan rubella (campak jerman). Sedangkan MMR, merupakan vaksin untuk mencegah terjadinya penyakit infeksi measles, mumps (gondong), dan rubella.
Jadi, meskipun anak sebelumnya sudah mendapat vaksin MMR, anak tetap harus mendapatkan vaksin MR.
Baca juga: Apa Itu Campak dan Rubella?
Dampak dan gejala yang ditimbulkan jika terserang virus MR?
Gejala campak dimulai dengan demam tinggi, anak tampak sakit berat, disertai batuk dan pilek, bisa ditemui muntah dan mencret. Gejala lanjutannya adalah dengan munculnya ruam kemerahan dimulai dari wajah lalu ke seluruh tubuh. Kemudian mata terlihat kemerahan dan berair, serta bibir pecah pecah.
Pada anak tertentu saat mengalami demam tinggi akan mencetuskan kejang. Setelah demam turun, bercak berubah menjadi coklat kehitaman dan akan menghilang beberapa hari sampai minggu sesudahnya.
Penyakit ini dapat menimbulkan komplikasi pada paru dan otak. Dan tak jarang, radang paru menyebabkan kematian. Virus ini sangat menular sehingga menimbulkan wabah.
Gejala rubella dimulai dengan demam ringan, anak terlihat sakit ringan yang diikuti dengan munculnya ruam kemerahan yang dimulai dari wajah dan meluas ke seluruh tubuh. Jika diraba di leher bagian belakang, terasa ada pembesaran kelenjar getah bening.
Biasanya seteah 3 hari demam turun tanpa meninggalkan bercak kecokelatan. Anak cepat pulih dan nafsu makan membaik.
Virus ini jarang menimbulkan komplikasi. Komplikasi justru timbul apabila virus menyerang wanita hamil. Janin pada ibu tersebut akan mengalami gejala berat.
Apabila virus menyerang di trimester pertama, bisa mengakibatkan keguguran. Apabila menyerang ibu hamil di trimester kedua, si ibu akan melahirkan bayi dengan kelainan yang disebut sebagai congenital rubella syndrome yang ditandai dengan ukuran kepala yang kecil, buta, tuli, dan cacat mental.
Apakah dampaknya berbeda pada anak dan orang dewasa?
Virus campak biasanya menyerang anak. Apabila menyerang orang dewasa, biasanya gejalanya akan jauh lebih berat. Sedangkan virus rubella, baik pada anak maupun dewasa, hanya akan mengalami gejala ringan. Serangan virus akan lebih dasyat jika menyerang wanita hamil, yang dampak negatifnya bayi dapat lahir dengan cacat.
Jika virus rubella menyerang saat hamil, apa yang harus dilakukan ibu?
Penyakit yang disebabkan virus tidak bisa diobati. Artinya, jika calon ibu terserang virus rubella saat hamil, yang bisa dilakukannya adalah memeriksakan kehamilannya ke dokter. Bayi bisa lahir normal jika ditangani di semester pertama. Itu pun perlu penanganan yang ekstra.
Untuk usia anak berapa vaksin ini diberikan?
Vaksin ini dapat diberikan untuk anak usia 9 bulan hingga kurang dari 15 tahun.
Baca juga: Waspada, Anak Perempuan Jangan Sampai Terjangkit Virus Rubella
Apakah orang dewasa tidak memerlukan vaksin ini?
Orang dewasa dapat pula diberikan vaksin ini, terutama sebelum hamil. Untuk info lebih lanjut konsultasikan dengan dokter rumah sakit, puskesmas, atau pusat kesehatan lainnya. Hanya saja, program nasional vaksin MR untuk anak yang dilaksanakan oleh pemerintah ini gratis. Jika Anda yang berusia di atas 15 tahun dan melakukan vaksin di rumah sakit/pusat kesehatan lain dan di luar dari jadwal program nasional pemerintah ini, maka akan dikenakan biaya sesuai dengan yang diberlakukan rumah sakit atau pusat kesehatan tersebut.
Mengapa pemerintah merasa perlu memberikan vaksin MR?
Virus ini menyebabkan kematian dan kecacatan yang bermakna pada anak-anak di Indonesia dan di dunia. Dan untuk mematikan virus ini secara global, maka perlu dilakukan vaksin missal pada anak-anak di Indonesia. Tujuannya agar di generasi mendatang vaksin ini benar-benar musnah.
Dari data yang dimiliki Ikatan Dokter Indonesia, ada berapa kasus kematian yang disebabkan virus rubella? Dan penderitanya dikategorikan dari usia, gender, dan tingkat sosial seperti apa?
Rubella jarang menyebakan kematian, namun seringkali menyebabkan bayi cacat, apabila ibunya terserang rubella sewaktu hamil. Soal berapa angka sindrom rubella congenital, masih dilakukan survei di 10 rumah sakit pemerintah di Indonesia. (Ester Sondang)
Baca juga: Kenali Lebih Jauh Tentang Campak dan Rubella