![IDAI: Anak dan Pihak Sekolah Wajib Vaksinasi Lengkap dan Booster Sebelum PTM](https://parenting.co.id/img/images/c0433003e218c3cded493f1ace234bcc.jpg)
Anak Tidak Suka Matematika, Inikah Penyebabnya?
![](/img/images/1Fotosearch_k8250608.jpg)
TERMASUK LEARNING DISORDER
Sebenarnya, sejak tahun 1980-an, selalu ada masalah dalam menentukan definisi dan kriteria berbagai learning disorder atau kesulitan belajar. Menurut DSM-4 (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders) oleh American Psychiatric Association, ada beberapa hal yang masuk dalam kesulitan belajar, yakni kesulitan untuk membaca (disleksia), kesulitan dalam belajar matematika (diskalkulia), dan kesulitan untuk menuliskan apa yang dia pahami (disgrafi a). “Namun, dalam DSM-5, semua pembagian kesulitan ini akan hilang dan berubah kesulitan belajar,” kata Anne.
Kenapa hal ini terjadi? Pada kenyataannya, sulit dibedakan berbagai kesulitan belajar tersebut. Dan, dari pasien dengan diskalkulia yang ditemukan, sekitar 90 persen di antaranya pasti dengan disleksia. Jadi, hampir tidak ada angka kejadian yang menyebutkan bahwa diskalkulia akan berdiri sendiri. Sebaliknya, anak dengan disleksia belum tentu diskalkulia atau disgrafi a. Namun, Anne melanjutkan, bila anak dengan diskalkulia atau disgrafia atau kedua-duanya, hampir dipastikan ia disleksia.
KENALI GEJALANYA
Sebenarnya, diskalkulia bisa diketahui sejak anak masih TK. “Bahkan, ada beberapa pihak yang mengatakan, jika anak mengalami keterlambatan bicara, harus diwaspadai karena ia akan mengalami kesulitan belajar. Beberapa penelitian lain menambahkan, sekitar 50 persen anak dengan keterlambatan dalam bicara akan mengalami kesulitan belajar. Penelitian ini dilakukan di Amerika Serikat,” lanjut Anne. Berikut ini beberapa gejala yang menunjukkan kemungkinan anak dengan diskalkulia:
1. Waspada bila ia mengalami gangguan artikulasi bicara, seperti mengatakan 'sepatu' menjadi 'setapu'. Bisa jadi, terminal saraf otaknya tidak normal.
2. Tata bahasanya berantakan.
3. Sulit membedakan arah kanan kiri. Pada dasarnya, anak dengan disleksia suka terbalik-balik membaca huruf. Sebelum mengerti huruf, anak belajar kanan dan kiri. Jika ia selalu lupa, cepat tidak mengerti lagi, atau bingung lagi dengan arah-arah ini, Anda harus waspada.
4. Kalau kita mau mundur lagi, ini berarti sebelum anak mengenal kanan kiri. Ketika memakai sepatu dan sandal, selalu terbalik dan ia sama sekali tidak menyadarinya. Sebenarnya, ini berawal dari body awareness yang tidak baik. Penyebabnya? Adanya gangguan dari otaknya.
Foto : Fotosearch