Anak Mulai Hobi Belanja, Wajarkah?
Sepatu, baju, tas, aksesori, mainan. Ya ampun, anak sekarang berubah menjadi tukang belanja. Jangan kaget, Ma, terutama bila Anda juga punya hobi yang sama. Baginya tak adil jika Mama bisa belanja sepatu dan tas baru sementara ia tidak. Memang, Mama tak butuh izin dari anak saat membeli sesuatu. Tetapi tetap saja, komentarnya membuat Anda merasa bersalah. Daripada semakin pusing, coba praktekkan strategi berikut yuk.
CARA 1: BERI CONTOH YANG BAIK
Ketika Anda membeli apa pun yang Anda inginkan tanpa meminta persetujuan dari anak, kenyataannya anak akan terpengaruh oleh kebiasaan Anda tersebut. Saat Anda berdua berbelanja bersama dan membeli apa pun yang Anda lihat tanpa bisa menahan diri, anak pasti ingin melakukan hal yang sama. Sebaliknya, bila Anda memberi contoh yang baik dengan bijak melakukan pembelian dan tidak berlebihan, maka ia pun akan belajar untuk menahan diri.
CARA 2: TANYAKAN SEKALI LAGI APAKAH IA YAKIN DENGAN KEINGINANNYA
Mama perlu bertanya pada si kecil mengapa ia menginginkan benda itu. Dorong ia untuk memberi jawaban yang pasti dan jangan biarkan ia hanya menjawab: “Soalnya aku pengen banget punya tas itu.” Tunggu sampai ia menjawab, karena ia belum punya rok dengan warna itu atau karena jaketnya sudah terlalu sempit. Ini akan membuatnya berpikir ulang sebelum membeli sesuatu. Dan, ia harus punya alasan yang cukup bagus sebelum menginginkan sebuah benda.
CARA 3: CAPAI KESEPAKATAN
Si kecil tak bisa membeli baju pink hari ini karena minggu lalu ia baru saja membeli kaos ungu. Buat daftar pembelian yang dilakukan si kecil akhir-akhir ini. Ia mungkin sebal dengan apa yang Anda lakukan. Namun, jika Mama melakukannya secara konsisten, ia pelan-pelan akan menyadari bahwa terkadang tak semua keinginannya akan dikabulkan, meski lebih sering Mama memenuhi kebutuhannya itu dibanding memberi jawaban tidak.
CARA 4: MINTA IA IKUT MEMBAYAR SEPARUH DARI HARGA BARANG
Si kecil pasti ragu-ragu untuk membeli barang bila ia disuruh membayar sebagian harganya. Mama bisa memberi saran kepadanya untuk menyisihkan sebagian uang sakunya agar bisa membeli barang yang diinginkan. Anda akan terkejut melihat bagaimana cara ini mampu mengubah pola konsumtif si kecil.
CARA 5: BERTAHAN DENGAN PENDAPAT ANDA DAN KATAKAN ‘TIDAK’ JIKA PERLU
Anda sudah memberi alasan untuk tidak membeli suatu barang, tapi si kecil bersikeras memintanya. Anda boleh berkata ‘tidak’ padanya. Tak perlu merasa bersalah. Anda adalah orang tuanya dan memiliki hak – dan kewajiban – untuk membuat keputusan. Lagipula, si kecil akan belajar untuk lebih bijak dalam membelanjakan uangnya. Percayalah, Ma, sesekali menolak permintaan si kecil untuk berbelanja tak akan berdampak buruk secara psikologis padanya. Justru, hal itu akan membantunya di kemudian hari.
Foto : Foto Search
CARA 1: BERI CONTOH YANG BAIK
Ketika Anda membeli apa pun yang Anda inginkan tanpa meminta persetujuan dari anak, kenyataannya anak akan terpengaruh oleh kebiasaan Anda tersebut. Saat Anda berdua berbelanja bersama dan membeli apa pun yang Anda lihat tanpa bisa menahan diri, anak pasti ingin melakukan hal yang sama. Sebaliknya, bila Anda memberi contoh yang baik dengan bijak melakukan pembelian dan tidak berlebihan, maka ia pun akan belajar untuk menahan diri.
CARA 2: TANYAKAN SEKALI LAGI APAKAH IA YAKIN DENGAN KEINGINANNYA
Mama perlu bertanya pada si kecil mengapa ia menginginkan benda itu. Dorong ia untuk memberi jawaban yang pasti dan jangan biarkan ia hanya menjawab: “Soalnya aku pengen banget punya tas itu.” Tunggu sampai ia menjawab, karena ia belum punya rok dengan warna itu atau karena jaketnya sudah terlalu sempit. Ini akan membuatnya berpikir ulang sebelum membeli sesuatu. Dan, ia harus punya alasan yang cukup bagus sebelum menginginkan sebuah benda.
CARA 3: CAPAI KESEPAKATAN
Si kecil tak bisa membeli baju pink hari ini karena minggu lalu ia baru saja membeli kaos ungu. Buat daftar pembelian yang dilakukan si kecil akhir-akhir ini. Ia mungkin sebal dengan apa yang Anda lakukan. Namun, jika Mama melakukannya secara konsisten, ia pelan-pelan akan menyadari bahwa terkadang tak semua keinginannya akan dikabulkan, meski lebih sering Mama memenuhi kebutuhannya itu dibanding memberi jawaban tidak.
CARA 4: MINTA IA IKUT MEMBAYAR SEPARUH DARI HARGA BARANG
Si kecil pasti ragu-ragu untuk membeli barang bila ia disuruh membayar sebagian harganya. Mama bisa memberi saran kepadanya untuk menyisihkan sebagian uang sakunya agar bisa membeli barang yang diinginkan. Anda akan terkejut melihat bagaimana cara ini mampu mengubah pola konsumtif si kecil.
CARA 5: BERTAHAN DENGAN PENDAPAT ANDA DAN KATAKAN ‘TIDAK’ JIKA PERLU
Anda sudah memberi alasan untuk tidak membeli suatu barang, tapi si kecil bersikeras memintanya. Anda boleh berkata ‘tidak’ padanya. Tak perlu merasa bersalah. Anda adalah orang tuanya dan memiliki hak – dan kewajiban – untuk membuat keputusan. Lagipula, si kecil akan belajar untuk lebih bijak dalam membelanjakan uangnya. Percayalah, Ma, sesekali menolak permintaan si kecil untuk berbelanja tak akan berdampak buruk secara psikologis padanya. Justru, hal itu akan membantunya di kemudian hari.
Foto : Foto Search