Anak Membentak Orang Tua? Terapkan 5 Langkah Ini
Ketika diingatkan sudah waktunya tidur atau membuat PR, si praremaja Mama malah melengos dan membentak. Mungkin anak sedang terpengaruh gaya bicara teman sepergaulannya,” kata Jane Nelsen, penulis buku Positive Dicipline. ”Ketika anak balas menyahut atau membantah perintah orang tuanya, sering kali yang sedang ia lakukan itu adalah pernyataan rasa marah, frustrasi, takut, atau terluka. Jadi, ajaklah anak bicara tentang masalah yang sedang mengganggu pikiran, dan ajari ia mengekspresikan perasaannya tersebut dengan cara yang lebih baik,” kata Nelsen.
1. Tetap tenang. Tahan diri Anda agar tidak terlibat dalam perdebatan untuk menentukan siapa yang lebih berkuasa di rumah. Tetapi jangan pula mendiamkan perilaku ini. Dengan intonasi rendah namun tegas, katakan bahwa Anda tidak menyukai kata-kata dan nada bicaranya.
2. Tutup telinga. Jika si praremaja mulai berbicara judes dan menolak memperbaiki gaya berbicaranya, sudah waktunya bagi Anda ‘menutup telinga’. Katakan, ”Mama tidak mau berbicara sampai kamu bisa bicara dengan kata yang bagus.” Sesudah itu, tinggalkan ia ke ruangan lain.
3. Tetapkan batas. ”Anak belajar dari kebiasaan. Jika sekali saja dibiarkan bertindak melewati batas, ia akan melakukannya lain waktu,” kata Wade Hom, psikolog klinik dari Maryland, Amerika Serikat.
4. Pahami perasaannya. Ketika si praremaja mulai berulah, biarkan ia tahu bahwa Anda peduli kepada perasaannya, meski tidak menyukai tingkah lakunya.
5. Fokus ke solusi. Melalui obrolan dari hati ke hati, akan ketahuan apa yang menjadi penyebab ulah menjengkelkan anak. (foto: fotosearch)
Baca Juga: Cara Hindari Membentak Anak