4 Alasan Anak Perlu Kursus Tari Tradisional
Zaman sekarang, pilihan kursus menari sangat banyak. Anak bisa memilih antara tari tradisional, modern, klasik, tango, dan masih banyak lagi. Tapi, ada 4 alasan mengapa ia sebaiknya memilih tari tradisional dibanding tari lainnya.
1. Kebudayaan Indonesia, si kecil bisa belajar tentang suku asalnya dari sini
Setiap tari tradisional memiliki keunikan masing-masing, mulai dari gerakan yang berbeda-beda antar daerah, lagu pengiringnya yang tak pernah sama antar tarian walau berasal dari daerah yang sama, serta pakaian dan atribut tari yang dikenakan memiliki ciri khas daerah masing-masing. Inilah saatnya Anda memperkenalkan kebudayaan bangsa sendiri pada anak, terutama budaya suku asal orang tua dan kakek-neneknya.
Anda bisa mulai memperkenalkan anak pada tari daerah yang menjadi asal Anda atau papanya. Misal, Anda berasal dari suku Jawa, maka Anda bisa mengajak anak kursus tari Jawa. Dengan begitu, anak bisa menghubungkan langsung hal-hal yang sering ia lihat di keluarganya lewat tari Jawa ini. Misal, ketika mendengar tembang Jawa yang mengiringi Tari Jawa, anak mungkin akan teringat pada alunan yang sama yang pernah diputar di rumah Eyang-nya.
2. Si kecil berkesempatan pentas di tempat-tempat bergengsi, bahkan ke luar negeri
Tari tradisional punya privilege dibanding modern dance. Anda tentu pernah membaca ada orang-orang tertentu yang dengan bekal kemampuannya menari tradisional bisa diundang jalan-jalan ke luar negeri untuk pentas di sana. Mereka biasanya diundang oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk menari di acara-acara kebudayaan di luar negeri.
Di dalam negeri, para penari tradisional ini juga memiliki kesempatan untuk diundang menari di tempat-tempat bergengsi seperti istana Negara, kedutaan Negara sahabat, dan acara-acara kenegaraan lainnya. Intinya, para penari tradisional ini merupakan duta seni yang akan mendapat banyak kesempatan memperkenalkan kebudayaan Indonesia kepada masyarakat dunia.
3. Gerakan dalam tari tradisional bikin tubuh si kecil lentur dan menguras kalori
Ini sama halnya seperti aktivitas fisik buat anak. Gerakan tari tradisional memang umumnya lebih lembut dan gemulai (meski tak semua, sih!) dibanding hip hop atau dance lainnya yang cenderung lebih bebas bergerak. Dan, mungkin saja pertama-tama anak akan tampak kaku melakukan berbagai gerakan tari tradisional ini. Tapi, lama-kelamaan, anak akan terbiasa, kok. Gerakan pada tari tradisional banyak yang mengharuskan si kecil untuk jongkok, melompat, bahkan squat.
Semua ini akan melatih otot-ototnya menjadi lentur dan kuat. Manfaatnya sama seperti berolahraga, kan?
4. Kostum tari tradisional itu keren dan unik.
Setiap tari tradisional memiliki kostum dan atribut yang berbeda-beda, meski berasal dari daerah yang sama. Untuk Tari Bali, misalnya, hampir semua tariannya menggunakan kain prada atau emas Bali yang motifnya dicetak menggunakan tinta/ serbuk emas. Setiap tarian bisa saja menggunakan kain prada yang berbeda motif. Misalnya, kain prada untuk Tari Merak bisanya memiliki motif seperti sayap burung merak. Belum lagi dari cara pemakaiannya, masing-masing tari memiliki perbedaan cara melilitkan kain.
Itu baru dari satu daerah dan hanya bagian kainnya saja. Jika anak menguasai beberapa jenis tari Bali saja, bayangkan banyaknya kesempatan bagi anak untuk bergaya dalam beragam kostum tari yang keren dan unik tersebut. (foto: dok. parenting)
Sanggar dan tempat kursus menari untuk anak:
MATARA ART CENTER
Jl. Taman Sunda Kelapa No.3 Menteng, Jakarta Pusat Telp. 021-3906490, 0811-9211173, 0818-875756 www.matara-art-center.com
TAMAN MINI INDONESIA INDAH
Setiap anjungan daerah memiliki kursus tari Jl. Raya Taman Mini, Jakarta Timur www.tamanmini.com
SANGGAR SENI BETAWI SETU BABAKAN
Jl. Srengseng Sawah no. 35 Jakarta Selatan
LKB SARASWATI
Jl. Cempaka Baru Tengah II no. 2 Jakarta Pusat Telp. 021-4202437 www.lkbsaraswati.com