Jangan Khawatir Bila Kakek dan Nenek Suka Memanjakan Anak
Bisa dipahami, sih, terkadang kebaikan kakek dan nenek kepada para cucunya ini membuat para mama merasa terancam. Sebagai mama, Anda pasti sudah memiliki standar tertentu dalam membesarkan anak, mulai dari soal makanan, pendidikan, tata krama dan lainnya yang inginnya, sih, tidak diganggu gugat oleh siapa pun, termasuk kakek dan nenek.
Nah, dengan adanya intervensi dari kakek dan nenek, ada kemungkinan segala standar yang telah Anda tetapkan tersebut menjadi sulit ‘menempel’ pada anak.
Ada mama yang bertekad bahwa dirinya tidak akan mudah menuruti segala permintaan sang anak. Alasannya, tidak mau anak tumbuh menjadi anak yang suka tantrum gara-gara permintaannya tidak dituruti, seperti yang mungkin sering Anda lihat di pusat perbelanjaan. Tapi, tekad tinggallah tekad, jika nyatanya sang anak (hampir) selalu mendapatkan keinginannya yang sebelumnya ditolak mamanya dari kakek atau neneknya.
Menurut psikolog klinis untuk anak, remaja dan keluarga, Roslina Verauli, M. Psi., Psi., Anda seharusnya tidak perlu merasa terancam dari kebaikan para kakek dan nenek ini. “Justru ini bisa menjadi momen anak untuk belajar keterampilan sosial. Dunianya tak sebatas hanya mama dan papanya, tapi juga ada kakek, nenek, om dan tante yang melimpahinya kasih sayang dan perhatian,” kata psikolog yang akrab disapa Vera ini.
Lalu, bagaimana dengan standar yang sudah Anda buat? “Intinya, semua bisa diselesaikan dengan berkomunikasi. Katakan kepada anak bahwa masing-masing keluarga memiliki nilai dan aturan yang berbeda. Misalnya, “’Oke, di rumah Kakek kamu boleh makan permen sepuasnya. Tapi ketika kembali ke rumah, aturan Mama kembali berlaku, ya.’ Toh, Anda tak bisa melarang Kakek atau Nenek untuk tidak menuruti permintaan anak, karena bagaimana pun mereka juga punya power untuk memperlakukan anak sesuai dengan nilai yang mereka yakini,” kata Vera.
Kadang, yang menjadi masalah adalah jika kakek dan nenek tinggal berdekatan dengan Anda. Akhir pekan di rumah kakek-nenek bisa jadi momen yang ‘pas’ buat mereka memanjakan cucunya. Misal, saat diajak pergi ke mal, anak mungkin akan dengan mudah melancarkan serangan bujuk rayu, mulai dari minta alat tulis baru, sampai menunjuk-nunjuk mainan.
Nah, yang jadi masalah, karena keinginannya yang selalu dituruti oleh sang kakek, bisa jadi anak lama-kelamaan akan memilih ‘nempel’ dengan kakek atau neneknya dibanding mamanya selama akhir pekan. Dan, anak akan selalu menunggu-nunggu akhir pekan untuk bertemu dengan kakek-nenek, dia tidak akan sabar saat Anda melakukan Persiapan Anak Menginap di Rumah Nenek.
Anda merasa tersisih? Jangan, Ma. Mengenai hal ini, Vera memberi saran, “Anggap saja itu sebagai bonus ‘me time’, saat anak lebih memilih menghabiskan waktunya bersama sang Kakek.”
Baca juga:
9 Kegiatan Agar Kakek-Nenek Lansia Tetap Bahagia
Aturan Menitipkan Anak pada Nenek dan Kakek
Aturan Titip Anak pada Nenek Kakek
Terima Kasih, Kakek Nenek!
Foto: Getty Images
Updated: Mei 2022
Topic
#keluarga #parentingstyle #parenting #pengasuhananak #grandparenting