Sudah setahun lebih pandemi berjalan. Bisa dimaklumi bila semakin banyak orang sudah mulai lelah atau bosan dengan kondisi pandemi ini. Makan di luar dipilih oleh beberapa orang untuk mengatasi kebosanan atau kelelahan memasak sendiri di rumah.
 
Akan tetapi, menurut studi yang dilakukan oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC), orang dewasa yang hasil tesnya positif COVID-19, dua kali lebih mungkin melaporkan makan di restoran daripada mereka yang hasil tesnya negatif.
 
Craig W. Hedberg, Ph.D., Profesor Kesehatan Masyarakat di Universitas Minnesota, AS dilansir dari Huffpost menjelaskan bahwa hal tersebut dikarenakan walaupun sudah ada berbagai mekanisme di restoran atau kafe seperti kapasitas pengujung yang dikurangi, jarak fisik, pemeriksaan fisik, maupun peningkatan pembersihan serta disinfeksi, orang lain tetap jadi ancaman. Itu karena transmisi COVID-19 adalah melalui tetesan aerosol pernapasan yang terbang ke udara ketika orang yang terinfeksi batuk, bersin, berbicara, atau bernapas. Sehingga, orang lain yang menghirup atau menyentuh permukaan yang terkena tetesan aerosol tersebut akan ikut terinfeksi.
 
Lantas, seberapa aman makan di luar dalam situasi pandemi ini sebetulnya? Hedberg mengatakan bahwa tingkat keamanan tentu berbeda berdasarkan skenario Anda makan di luar.
 
Makan di Dalam Ruangan dengan Kapasitas Yang Dikurangi
Tingkat Keamanan: 2/10
Menurut CDC, makan di dalam ruangan walau dengan kapasitas yang dikurangi serta jarak antarmeja sekitar 1,8 meter, risikonya masih tinggi. “Karena Anda melepas masker untuk makan atau minum di restoran, risikonya meningkat. Anda menikmati kebersamaan dengan teman-teman, makan, mengobrol, minum dan, saat melakukannya, Anda dan orang-orang di sekitar Anda berpotensi menyebarkan virus ke udara,” jelas Hedberg.
 
Beberapa restoran memang telah menambahkan partisi di antara meja, yang menurut Hedberg dapat mencegah penularan tetesan yang lebih besar. Namun, ia menyebut bahwa partikel yang lebih kecil bisa melayang di udara umum dan mungkin terbang mengenai orang lain.
 
Georges Benjamin, direktur eksekutif American Public Health Association juga mengatakan bahwa semakin besar jumlah orang, semakin besar kemungkinan seseorang di restoran tersebut terjangkit virus corona. Apalagi, menurut CDC, 40% orang terinfeksi COVID-19 adalah Orang Tanpa Gejala (OTG).
 
Makan di Luar Ruangan
Tingkat Keamanan: 9/10
Menurut CDC, makan di luar ruangan kurang berisiko daripada makanan di luar. Sebab, di tempat terbuka, lebih ada sirkulasi udara.
 
Akan tetapi, bukan berarti bebas risiko. Jarak menjadi sangat penting, karena Anda akan melepas masker selama makan. Di samping itu, staf juga harus disiplin setiap saat membantu pengunjung.
 
 
Tip Makan di Luar
Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk meminimalkan risiko terinfeksi COVID-19 saat makan di restoran atau kafe, antara lain:

• Pilih meja yang berada di luar ruangan.
• Pilih tempat makan yang benar-benar menerapkan standar protokol kesehatan seperti jarak antarmeja, staf yang bermasker, menyediakan tempat disinfeksi, atau bahkan partisi di meja.
• Berkunjunglah di luar jam ramai.
• Persingkat durasi Anda untuk makan.
• Saat mengobrol, kenakan kembali masker Anda. Jangan mengobrol saat membuka masker.
• Disinfeksi dulu meja Anda.
• Jangan meletakkan masker Anda di meja begitu saja. Virus/bakteri/kuman yang mungkin menempel di meja bisa menempel di masker Anda. Masukkan masker ke dalam kantong yang sudah Anda sediakan dari rumah ketika dilepas. Atau, Anda bisa membungkusnya dengan tisu.
• Mintalah air panas untuk merendam sendok/garpu/pisau makan Anda sebelum digunakan.