6 Dampak Buruk Gadget Bagi Hubungan
Tak dapat dipungkiri bahwa gadget memungkinkan Anda untuk melakukan banyak hal dari genggaman tangan. Teknologi ini tetap menghubungkan Anda dengan siapa pun, termasuk orang-orang tersayang di saat terpisah. Namun, bak dua mata pisau, teknologi seperti ponsel pintar atau tablet juga bisa menyimpan potensi dampak buruk yang mungkin menimpa hubungan Anda.
Beberapa di antaranya sebagai berikut:
Membuat Kesepian
Bagaimana bisa teknologi komunikasi membuat kita kesepian? Bukankah ia justru menghubungkan? Untuk menjawabnya, barangkali Anda perlu memahami kalimat bijak berikut “Teknologi mendekatkan yang jauh dan (bisa) menjauhkan yang dekat.” Begitulah prinsipnya. Nicole McCance, M.A., C. Psych., psikolog yang fokus pada keluarga melihat banyak konflik rumah tangga yang disebabkan oleh gadget.
Menurut McCance, masalah yang umum dialami para pasangan suami-istri ini adalah salah satu atau mereka berdua terlalu banyak menggunakan ponsel. Biasanya mereka menjadi tidak berkomunikasi satu sama lain dan menjadi kesepian dalam hubungan tersebut. Beberapa pasangan merasa tidak mendapatkan “waktu berkualitas” dalam hubungan. Bahkan, ketika mereka memilikinya, waktu tersebut masih diisi dengan satu tangan pada tombol “like”.
Ketidakpuasan Hubungan
Wade Sorochan penulis buku Unsocial Media: Virtual World Causing Real World Anxiety mengatakan bahwa hubungan yang diisi dengan salah satu atau kedua pasangan kecanduan gadget atau disebut phubbing, biasanya menunjukkan ketidakpuasan hubungan secara keseluruhan. Tak hanya itu, mereka juga berisiko merasakan ketidakpuasan pada kehidupan pribadinya secara umum dan mengalami depresi.
Pasangan Merasa Tidak Penting
Sorochan juga mengatakan, "Ketika Anda melakukan phubbing terhadap orang yang Anda kenal, Anda seolah memberi tahu mereka bahwa mereka tidak sepenting apapun yang Anda lakukan di ponsel.”
Membanding-bandingkan Pasangan
Anda mencintai pasangan Anda apa adanya dan merasa bersyukur memilikinya sampai Anda melihat unggahan orang lain yang menunjukkan kebersamaannya dengan pasangan di media sosial. Di situlah mungkin Anda mulai mempertanyakan dan membanding-bandingkan keromantisan bahkan cinta pasangan Anda. Anda mulai mencecar diri Anda sendiri dengan pertanyaan, “Mengapa suamiku tidak memberiku bunga?”, atau “Mengapa ia tidak melakukan hal yang dilakukan istri lain?”, atau “Mengapa kami tidak pernah berlibur romantis seperti itu?” Setidaknya seperti inilah dampak buruk lain yang juga disebut oleh McCance. Menurutnya, alih-alih terinspirasi tagar #relationshipgoals yang sempat populer, Anda justru lebih rentan berkonflik dengan pasangan karena mengikuti tagar tersebut.
Peluang Mencurangi Pasangan
Dr. Vagdevi Meunier, Psy.D, pakar holistic psychological di Austin, Texas, AS, menyatakan bahwa teknologi komunikasi berpotensi memungkinkan orang-orang yang sudah berpasangan menjalin hubungan kembali dengan kekasih lamanya atau menggoda orang lain. Ia berkata, “Faktanya adalah, semua telepon, laptop, dan jejaring sosial yang kita pegang 24/7 menyediakan banyak kesempatan untuk mencurangi pasangan.”
Memperbesar Risiko Perceraian
Zack Carter, Ph.D., asisten profesor Komunikasi di Taylor University, Indiana, AS, mengatakan bahwa saling berkirim pesan melalui perangkat digital atau media sosial dengan lawan jenis berpotensi menghancurkan hubungan pernikahan. Percakapan ini sering melibatkan curhat emosional dan diskusi fantasi seksual. Biasanya obrolan dimulai dengan membicarakan tentang sekolah anak-anak, atau pekerjaan, namun dengan cepat beralih ke percakapan tentang keluhan pada pasangan masing-masing dan bahkan membicarakan ketertarikan satu sama lain. “Obrolan tentang seks dan perasaan dengan lawan jenis berpotensi dapat dengan cepat melepaskan orang yang sudah menikah dari pasangannya secara emosional dan/atau seksual di dunia nyata,” ujar Carter.
Baca juga:
6 Aturan Suami-Istri Menggunakan Ponsel
Ide Libur Akhir Pekan tanpa Gadget
Lepas Gadget Saat Bersama Anak
Aturan Pakai Gadget di Rumah
Stop Kecanduan Gadget!
(LELA LATIFA)
FOTO: FREEPIK