5 Panduan Sebelum Ajak Anak Nonton Film di Bioskop


 

Belakangan timeline sosial media diramaikan soal imbauan untuk tidak mengajak anak-anak nonton film Joker. Pasalnya film Joker ternyata dipenuhi adegan kekerasan yang sadis serta kata-kata kasar sehingga tak cocok untuk anak-anak. Melansir dari Foxnews, Alamo Drafthouse yang merupakan jaringan bioskop San Antonio di Texas, AS memberi peringatan bahwa Joker bukan film untuk anak-anak lantaran merupakan film dengan rating R. Rating tersebut dikeluarkan oleh Motion Picture Association of America yang artinya restricted atau terbatas. Sementara, di Indonesia sendiri, Lembaga Sensor Film mengategorikan Joker sebagai film 17+. Orang tua mungkin mengira bahwa film ini berkaitan dengan film-film superhero kenamaan favorit anak-anak, Batman, di mana tokoh Joker muncul di dalamnya. Sayangnya, dugaan tersebut salah besar. Mereka pun luput memerhatikan kategori usia yang diperbolehkan untuk menonton film tersebut.

Sebelum kemunculan film Joker, hal serupa terjadi pada film Gundala yang merupakan karya anak Indonesia. Niat orang tua mengajak anak-anak menonton film ini mungkin untuk memperkenalkan mereka kepada tokoh pahlawan super asal Indonesia, sekaligus mendekatkan mereka dengan cerita komik masa kecilnya. Ternyata, film yang dikategorikan untuk usia 13 tahun ke atas ini juga mendapat ulasan bahwa mengandung banyak unsur kekerasan serta kata-kata kasar.

Agar film tetap bisa menjadi salah satu medium yang dimanfaatkan sebagai pembelajaran untuk anak-anak, ada baiknya Anda berpikir ulang sebelum mengajak anak ke bioskop. Psikolog anak dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia, Vera Itabiliana Hadiwidjojo memberikan panduan untuk orang tua supaya tidak salah pilih film yang membuat anak tak nyaman, di antaranya:

1. Perhatikan batas usia yang disarankan untuk menonton atau rating film tersebut. Patuhilah rekomendasi tersebut agar anak mendapatkan tontonan yang benar-benar sesuai dengan kemampuannya mengonsumsi tontonan.

2. Amati konten cerita. Jangan malas untuk membaca terlebih dahulu sinopsis film untuk menentukan apakah film aman dan menarik untuk ditonton anak-anak.

3. Cari review film. Memang mengajak anak-anak nonton film di bioskop tak semudah ketika Anda harus menonton sendirian. Anda mungkin enggan mencari review lantaran khawatir mengandung spoiler sehingga Anda sendiri tak bisa menikmati 'kejutan' jalan ceritanya. Akan tetapi, sebaiknya hindari prinsip ini bila mengajak anak-anak menonton. Baca review dari orang yang sudah menonton atau web yang punya kredibilitas. Mendapatkan review dari sesama orang tua bisa menjadi nilai tambah lantaran mereka umumnya punya pandangan yang kurang lebih sama dengan Anda.

4. Sesuaikan dengan minat anak. Anak-anak bisa dilibatkan untuk memilih film yang ingin ia tonton—yang sebelumnya sudah diseleksi orang tua.

5. Perhatikan temperamen bawaan anak. Sekalipun secara rating usia memenuhi, temperamen bawaan anak mungkin memengaruhi bagaimana mereka mempersepsi film. Anak yang cenderung sensitif atau mudah takut barangkali akan merasa tertekan saat harus menonton tayangan yang menurut mereka menakutkan di dalam bioskop yang gelap, dengan layar terang dan besar, serta efek suara menggema. Ingat, 75-90 menit bukanlah durasi yang sebentar.
 

LELA LATIFA
FOTO: FREEPIK



Baca juga:
Pertanyaan Anak Usai Nonton Film Frozen
Lakukan Ini Saat Anak Kepergok Nonton Film Porno
Batasan Usia Anak Nonton Beauty and The Beast


 

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia