Risiko Berat Badan Tidak Sehat Semasa Hamil
Tidak hanya berat badan yang tidak kunjung turun setelah melahirkan yang perlu Anda cemaskan. Berat badan berlebih (bahkan kurang) di masa kehamilan tentunya memiliki dampak bagi kesehatan mama dan calon bayi di dalam kandungan.
Studi pada 2010 yang tercantum pada jurnal Obstetrics dan Gynecology menemukan, mama yang mengalami kenaikan berat badan lebih dari yang disarankan mengalami risiko diabetes gestational yang lebih besar dibandingkan mama yang bertahan dengan angka kenaikan berat badan yang normal.
Menurut dr. R. Bonti Tri H. Shanti, SpOG, komplikasi kehamilan lainnya seperti pengentalan darah, hipertensi, hingga preeklampsia juga bisa terjadi karena berat badan berlebih di masa kehamilan. “Selain itu, berat badan berlebih pada mama dapat mempengaruhi bobot bayi yang ikut membesar.
Dikhawatirkan ini membuat bayi sulit dilahirkan melalui proses normal, sehingga harus melalui operasi caesar,” ucap dr. Bonti. Studi terbaru yang tertulis dalam jurnal Pediatrics, juga menunjukkan bahwa bayi dari mama yang kelebihan berat badan juga cenderung akan lebih berat dan memiliki risiko mengalami obesitas saat mereka dewasa nanti.
Lalu bagaimana dengan mama dengan berat badan di bawah angka normal? Beberapa studi menyebutkan bahwa mama dengan berat badan di bawah normal selama masa kehamilan memiliki risiko adanya gangguan pertumbuhan pada bayi hingga keguguran. Menurut dr. Bonti, berat badan yang rendah pada mama tentunya dapat menghasilkan bayi dengan berat badan yang juga di bawah normal.
“Namun, itu pun bergantung kepada asupan nutrisi yang diserap oleh janin. Ada kalanya berat tubuh ibu memang kecil, namun asupan nutrisi yang ia terima bagus, dan dapat diterima baik oleh janin, sehingga calon bayi pun dapat tumbuh dengan baik,” kata dr. Bonti. Intinya, mama harus tetap mengontrol perkembangan berat badan dan kondisi si kecil dengan dokter kandungan untuk memastikan kondisi kedua belah pihak ada dalam keadaan sehat.