Perlukah Tes Genetika Janin?
Sehat, itulah harapan setiap calon orang tua untuk bayinya. Menjawab keinginan tersebut, saat ini telah banyak bermunculan tes genetika untuk janin, seperti CVS (chorionic villus sampling) untuk menentukan ada tidaknya down syndrome, atau sekuens genome fetal atau tes microarray kromosom untuk mengetahui apakah ada kromosom yang kurang atau lebih. Tapi pertanyaannya, perlukah melakukan tes ini?
Bonnie Rochman, penulis buku The Gene Machine: How Genetic Technologies Are Changing The Way We Have Kids- And The Kids We Have, mengingkatkan bahwa hasil tes genetika pada kehamilan bisa mendatangkan kecemasan dan kebingungan, sekaligus pencerahan, pada calon orang tua. “Semakin canggih sebuah tes, semakin orang tua tidak paham dengan hasil tes karena mereka harus memutuskan apa yang harus dilakukan dengan informasi itu.”
Baca Juga:
Pemeriksaan Down Syndrome Saat Hamil
Menurut Bonnie, tes genetika sebenarnya tidak diperlukan setiap orang tua, kecuali jika ada riwayat penyakit tertentu dalam keluarga. Tapi jika Anda termasuk orang tua yang gampang cemas dan takut, sebaiknya tidak perlu melakukan tes kehamilan yang berpotensi memberi informasi tidak jelas. Di sisi lain, tes kesehatan janin saat kehamilan bisa bermanfaat mempersiapkan calon orang tua, jika ternyata bayinya berkebutuhan khusus. Orang tua bisa mencari banyak informasi tentang penyakit anak sehingga tahu apa yang diharapkan dan dipersiapkan. Jadi, perlu atau tidaknya tergantung Anda sebagai orang tua.