Pengaruh Usia pada Kehamilan Kedua
Masalah utama terjadinya infertilitas sekunder atau susah hamil di kehamilan kedua ini, menurut para ahli kebanyakan memang karena faktor usia.
Wanita yang berhasil mengandung anak pertama berpikir tidak akan ada masalah di kemudian hari, sehingga memberikan jarak yang cukup untuk kehadiran anak kedua. Padahal saat mencoba lagi beberapa tahun kemudian, mereka sudah lebih tua. Dan saat menua, beberapa masalah ikut muncul.
Kesuburan wanita menurun saat mencapai usia 35, begitu menurut dr. Prima. Hal ini juga bisa dilihat pada tingkat keberhasilan bayi tabung. Pada usia awal 30-an, tingkat kesuksesan bisa mencapai 30 hingga 50 persen. “Begitu 35 tahun, keberhasilan bayi tabung menurun menjadi 20-30 persen. Pada usia 40, tingkat keberhasilan bayi tabung menurun drastis hingga hanya di bawah 10 persen,” jelas dr. Prima.
Banyak juga pasangan yang sebenarnya memiliki masalah kesuburan sejak awal, dan kebetulan beruntung bisa mendapatkan bayi yang pertama. Hal ini sebenarnya juga dialami Raya. Setengah tahun setelah menikah dan tidak kunjung hamil, Raya dan suaminya sempat memeriksakan diri ke dokter. Saat itu kondisi sperma suami Raya dinyatakan tidak bagus. Namun pada suatu siklus, Raya justru bisa hamil secara alami, padahal suaminya sedang tidak melakukan terapi.
Menurut dr. Prima, penyebab ketidaksuburan yang biasa dialami pasangan antara lain masalah ovulasi, penyumbatan saluran telur, dan pada pria, kualitas sperma yang tidak bagus. Walaupun sperma tidak terlalu terpengaruh oleh usia, karena terus diproduksi baru, namun pria yang semakin tua mungkin mulai memiliki masalah kesehatan seperti diabetes, hipertensi, dan penyumbatan arteri, yang bisa mempengaruhi kualitas sperma.