Dewi Fashion Knight, Dunia Tanpa Batas di Malam Puncak JFW 2020
Koleksi Auguste Soesastro
Dewi Fashion Knight (DFK) kembali menutup malam puncak Jakarta Fashion Week (JFW) 2020 pada 28 Oktober 2020. Mengusung tema “Borderless” tahun ini Dewi Fashion Knight kembali menggandeng empat kesatria mode yang selalu konsisten dengan eksistensi, ketangguhan, serta kemurnian karyanya. Mereka adalah Auguste Soesastro, Mel Ahyar, Jeffry Tan, dan Adrian Gan yang akan menyuguhkan interpretasi tanpa batas.
"Tema kali ini menggambarkan dunia tanpa batasan atau stigma, bagaimana dunia melebur jadi satu. Kita bisa lihat saat ini teknologi telah meruntuhkan beragam batasan. Begitu pula dengan gender yang menjadi fluid dan sudah tak bisa lagi dikotak-kotakkan,” ungkap Margaretha Untoro, Editor in Chief Dewi Magazine.
Auguste Soesastro, telah dua kali terpilih menjadi kesatria Dewi Fashion Knight di tahun 2011 dan 2014, tahun ini menampilkan banyak elemen sportswear yang terinspirasi dari active wear dan classic sports pada koleksinya. Ia membawa modernisasi menembus batas gender, usia, bahkan waktu.
"Tema kali ini menggambarkan dunia tanpa batasan atau stigma, bagaimana dunia melebur jadi satu. Kita bisa lihat saat ini teknologi telah meruntuhkan beragam batasan. Begitu pula dengan gender yang menjadi fluid dan sudah tak bisa lagi dikotak-kotakkan,” ungkap Margaretha Untoro, Editor in Chief Dewi Magazine.
Auguste Soesastro, telah dua kali terpilih menjadi kesatria Dewi Fashion Knight di tahun 2011 dan 2014, tahun ini menampilkan banyak elemen sportswear yang terinspirasi dari active wear dan classic sports pada koleksinya. Ia membawa modernisasi menembus batas gender, usia, bahkan waktu.
Koleksi Mel Ahyar
Masih bermain dengan sisi ketidaksempurnaan dan keunikan, Mel Ahyar mengajak pencinta mode lebih mencintai kepribadiannya sendiri. Ia mengangkat fenomena kesehatan mental serta penggunaan media sosial sebagai penyebab depresi yang dapat membuat seseorang mengakhiri hidupnya hingga adu gemerlap konten foto yang memicu seseorang untuk selalu membandingkan hidupnya dengan hidup orang lain. Lewat koleksi bertema “Skins” ada 16 look dengan ilustrasi berbeda di setiap koleksinya menggunakan bahan yang ramah lingkungan, seperti limbah kulit dan limbah tekstil PVC dari sisa-sisa produksi in house dan sumbangan dari brand lain juga.
Koleksi Jeffry Tan
Sementara Jeffry Tan meleburkan elemen laki-laki dan perempuan, structured dan fluid, geometrik dan spiral, serta tenun tradisional dan bahan material industri menyuguhkan koleksi urban yang modern dan dinamis. “Saya mengeksplorasi beberapa hal di luar zona nyaman yang tertuang dalam aksesori dan pola pada celana maupun lengan. Hal yang belum pernah saya eksplorasi sebelumnya,” jelas Jeffry Tan.
Koleksi Adrian Gan
Mengungkap sisi lain dari kreativitasnya, Adrian Gan menggabungkan dua elemen budaya yang berbeda yaitu kain ulos Batak yang dirancang lebih modern dan kekinian. Kain ulos yang sudah tidak layak pakai karena dimakan usia, rapuh, dan koyak pun didaur ulang. Koleksinya kali ini terinspirasi dari cara berpakaian masyarakat Nusantara, di mana kain tenun dipakai menjadi pakaian sehari-hari.
DEBBYANI NURINDA
FOTO: JAKARTA FASHION WEEK/IMAGE.NET
Baca juga:
Fashion Show Maleficent: Mistress of Evil Meriahkan Panggung JFW 2020
Inilah Pemenang L'Oreal Professionnel Style & Colour Trophy 2019!
Jakarta Fashion Week Kembali Hadir Tanggal 22-28 Oktober 2019
Meriahnya Panggung Matahari di Jakarta Fashion Week 2020
DEBBYANI NURINDA
FOTO: JAKARTA FASHION WEEK/IMAGE.NET
Baca juga:
Fashion Show Maleficent: Mistress of Evil Meriahkan Panggung JFW 2020
Inilah Pemenang L'Oreal Professionnel Style & Colour Trophy 2019!
Jakarta Fashion Week Kembali Hadir Tanggal 22-28 Oktober 2019
Meriahnya Panggung Matahari di Jakarta Fashion Week 2020